Benny Arnas di Pelatihan SatuSaku di Yayasan Az-Zahra Kepahiang

Workshop Satu Saku adalah impian dan cita-cita kami untuk menghasilkan Satu Tutor Satu Buku. Kegiatan ini adalah dalam rangka peningkatan mutu tutor dan penyelenggara program kesetaraan yang dilaksanakan mulai tanggal 8 s.d 9 Desember 2018.

Acara dihadiri dan dibuka oleh Dr. Hartono, S.Pd, M.Pd Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang beserta Kasi Kelembagaan pada bidang Pembinaan PAUD dan PNF Kepahiang.

Dalam sambutannya beliau berpesan, “kalau ingin menjadi penulis sukses, selesaikanlah tulisan sampai tuntas. Jangan buru-buru mengedit. Sebab jika baru nulis sedikit, diulang, dibaca dan diedit maka akan terlihat salah terus. Dampaknya tulisan tidak akan kelar-kelar, karena sibuk dengan edit mengedit.”

Beliau juga mengapresiasi upaya Az Zahra dalam meningkatkan mutu tutornya. Menanggapi laporan Umi Yesi bahwa kegiatan ini untuk mempersiapkan tutor Az Zahra yang akan full ngantor setiap harinya. “Selama ini tutor hanya datang pada saat mengajar saja, setelahnya langsung pulang. Mulai tahun 2019, tutor akan ngantor dari jam 07.30 s.d 14.00 wib sebagaimana layaknya sekolah agar perhatian terhadap peserta didik maksimal. Dan memberikan pelayanan jasa sebagai Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) melalui dana desa, bagi desa yang memerlukan layanan program Az Zahra.

Narasumber yang mengisi adalah BENNY ARNAS penulis dari  Kota Lubuklinggau. Beliau telah menulis dalam  bahasa Indonesia & bahasa Inggris. Menerbitkan 25 buku dalam bahasa Inggris & bahasa Indonesia. Mengikuti residensi sastra di penjuru Indonesia, Australia, Uni Emirat Arab, Selandia Baru. Sejak 2012 mengelola  lembaga kebudayaan Benny Institute di Lubuk Linggau

Peserta adalah tutor program kesetaraan berjumlah 20 orang dan tutor PAUD binaan Az Zahra sebanyak 10 Orang. Sehingga total berjumlah 30 orang. Mereka mengikuti workshop dengan semangat dan antusias. Setelah materi disampaikan, mereka langsung praktek menulis dan membacakan hasil tulisan tersebut. Dengan percaya diri mereka membaca hasil karyanya, bahkan ada peserta yang tak sanggup membaca tulisannya karena terkenang sahabat baik yang telah tiada dan menjadi tokohdalam tulisannya. Suasana haru pun tercipta. Kami mengenang sahabat kami Umi Suwartinah (Alm) salah satu pendidik PAUD Bougenville Indah yang wafat beberapa tahun yang lalu karena penyakit yang di deritanya. Kisah perjuangan tutor tersebut layak di tulis sebagai kenang-kenangan.

 

Tutor Kesetaraan, Umi Rilla menulis tentang kesehariannya dalam berinteraksi dengan peserta didik Paket C. Umi Essy menulis tentang kondisi pendidikan saat ini dan upaya agar anak kembali bersekolah. Dan Pak Fikram menulis tentang filosofi budaya masyarakat lembak. Kearifan lokal yang patut dijadikan buku supaya menjadi acuan dan pengetahuan di masa mendatang. Karya tulis bertema lokal menjadi daya tarik dan menjadi trend budaya saat ini.

 

Selanjutnya, kegiatan dibimbing melalui kelas menulis online agar hasil tulisan benar-benar dapat menjadi satu buku dan diterbitkan oleh Az Zahra. Impian Satu Saku, Satu Tutor Satu Buku akan terlaksana di Az Zahra!

Sumber dari situs azzahrakepahiang.or.id

Comments (0)
Add Comment