Lebih Sedikit Men-Dora

(TUGAS WRITING #2)

Hampir semua orang pasti tahu dengan Dora dari film kartun “Dora The Explorer”, di mana dia adalah tokoh utama dalam kartun tersebut. Film kartun ini bercerita tentang Dora yang berpetualang kesana-kemari untuk mencapai suatu tujuan dengan dibantu oleh Peta dan Ransel serta para penonton yang ikut berinteraksi bersama mereka—yang digambarkan sebagai anak panah seperti kursor tetikus. Dora lumayan populer di kalangan anak-anak, dia terkenal dengan pribadi yang sangat suka menolong. Tapi di kalangan orang yang lebih dewasa, Dora dikenal sebagai pribadi yang mengesalkan. Di saat liburan sekolah seringkali aku menonton Dora di pagi hari dan menuruti hampir segala perintahnya dan

Banyak sekali sifat-sifat baik dalam diri Dora yang diciptakan penulis naskahnya, yaitu baik hati, suka menjelajah, suka menolong, bekerja sama, berteman dengan siapa saja, dan masih banyak lagi yang sering dilakukannya bersama dengan teman seperjuangan-seperjalanannya, seekor monyet bersepatu bot merah bernama Boots. Tidak lupa juga beberapa temannya yang sering ditampilkan dan ditolongnya yaitu Benny, Issa, dan Ticco. Tapi di balik semua itu terdapat beberapa sifat buruk yang dimiliki Dora.

Yang pertama yaitu selalu membutuhkan bantuan. Dora seakan tidak bisa melakukan apa-apa tanpa bantuan dari penonton, di mana Dora seringkali mengatakan “Aku butuh bantuanmu” di setiap hal yang dia lakukan bahkan hal sepele seperti melihat Peta (dia hanya mengetahui isi yang diberitahu oleh Peta dari penonton), mencari barang di Ransel dan apalah lainnya. Memang manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bantuan yang lain, tapi terkadang kita tahu beberapa hal harus bisa dikerjakan sendiri. Jika hal sepele saja diminta bantuan ke orang lain saat kita bisa mengerjakannya sendiri, bagaimana keadaan kita ke depannya? Kita hanya akan bergantung pada orang lain.

Selain itu, Dora adalah pribadi yang sering memerintah. Dora seringkali menyuruh-nyuruh penonton dengan paksaan seperti “Katakan Peta!” dan “Lebih keras!”, terkadang kalimat “Bisakah kau…”-nya itu termasuk memerintah dalam mode halus dari Dora. Hal-hal seperti itu kadang membuat penonton yang sudah hampir bukan anak-anak lagi dan sering menuruti perintahnya sepertiku sedikit kesal dalam menanggapinya, apalagi saat “Lebih keras!” itu dikatakannya. Bagaimana ya? Kita sebagai manusia kadang harus menyadari seberapa sering kita bisa memberi perintah walaupun secara halus karena banyak dari manusia tidak terlalu suka hal seperti itu. Juga, terlalu sering memberi perintah juga lebih terasa seperti dia adalah seorang bos.

Lalu Dora juga bukanlah orang yang jeli dalam berbagai urusan terutama dalam mencari barang, arah atau lokasi. Hal mencari selalu dan selalu saja diserahkan kepada penonton. Jika ada yang hilang, anak panah penonton yang mencarikannya. Jika tidak tahu di mana suatu lokasi terletak, anak panah penonton lagi yang memberitahukannya, padahal jika dia berbalik badan dia mungkin saja bisa menemukan lokasi itu lebih cepat, tidak pakai “Di mana?” atau “Aku tidak melihatnya”, tapi apa boleh buat, dia sangat tidak jeli dalam hal seperti itu. Padahal lebih jeli dalam hal mencari itu harus. Bagaimana jika kita tidak jeli dan tak seorang pun yang bisa membantu?

Kita kadang melihat Dora hanya di sisi baiknya saja, tapi nyatanya banyak hal-hal buruk yang ada di pribadi Dora. Tentu saja kita tahu bahwa hal-hal buruk itu sebagai penyedap rasa untuk membantu anak-anak yang menonton Dora banyak belajar karena Dora memanglah film kartun yang diciptakan untuk anak-anak. Tapi untuk manusia yang sudah atau mulai dewasa, banyak yang akan berpikir bahwa Dora itu mengesalkan karena hal-hal itu. Tergantung bagaimana kita melihat Dora, apakah baik atau buruk, tentu saja sebaiknya kita melihat sisi positif dari Dora itu. Tapi tetap kurangi Men-Dora dalam hal-hal buruknya.(*)

Comments (0)
Add Comment