AKU MASIH BERHARAP SEMUA ‘KAN KEMBALI UTUH
Karya: Riski Aprilia
Perkenalkan Liona namanya. Gadis kelahiran 2003 yang saat ini baru saja masuk SMA, di usia remajanya, ia sudah harus merasakan perpisahan dari ayah dan ibunya. Lalu, bagaimana dengan nasibnya? Jika ditanya bagaimana perasaannya saat ini, sudah pasti hatinya hancur sekali.
Pranggg!!! Suara pecahan kaca itu kembali terdengar. Bukan hal biasa lagi baginya dengan kejadian yang setiap hari terjadi dan terus menerus begitu. Hingga orangtuanya resmi berpisah, tidak tinggal satu atap lagi.
Liona selalu meletakkan kepalanya pada lipatan tangan yang dia buat di atas lutut, merasakan sesak yang setiap saat dia rasakan. Tanpa disuruh, air matanya mengalir deras membasahi pipinya. Tetapi dia tetap tersenyum menutupi sesak yang terus menggebu dalam dada, sehingga ia memejamkan mata dan mencoba mengabaikan suara teriakan ayah, ibu, dan pecahan kaca.
Berharap ada keindahan dalam mimpi, bermain main dengan harapan semu walaupun hanya sementara, melupakan sejenak pertengkaran orangtua, dan berharap saat Liona bangun dari tidurnya tidak ada lagi pertengkaran dan akan merasakan kasih sayang orang tua yang selama ini diharapkan.
Dia masih memiliki harapan besar untuk keutuhan keluarganya. Liona sangat ingin agar ayah dan ibunya bisa rujuk kembali. Ia merindukan suasana rumah yang hangat, lengkap, dan penuh canda tawa.
Riski Aprilia lahir di Karyadadi, Musi Rawas, pada tanggal 10 April 2003. Saat ini sedang menempuh pendidikan semester 2 di Universitas PGRI SILAMPARI, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pesan Ali bin Abi Thalib yang membuatnya semangat untuk menulis yaitu, “Semua penulis akan mati, hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti.” Mau sharing? Kenalan? Bisa menghubungi melalui Instagram @risky.aprilliya