education.art.culture.book&media

Behind the Scene

Teruntuk Mbak Pipit terima kasih atas segores inspirasi yang kau beri.

 

_”….Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan baginya jalan keluar.” ( QS. 65:2)._

 

Tokoh Inspirator Muda, Dia adalah salah satu ayat Allah yang berjalan di muka Bumi. Kesungguhan, kegigihan, dan keyakinannya dalam meraih mimpi mampu menjebol dinding kemustahilan. Membakar semangat siapapun, bahwa semua orang berhak untuk sukses. Terlepas dari apapun latarbelakang dan masa lalunya.

 

Lahir dari keluarga sederhana anak seorang petani, tak menyurutkan semangatnya untuk bercita-cita menjadi seorang profesor. Siapapun berhak bermimpi mau jadi apa saja, tidak ada yang melarang. Semangat bermimpi itulah yang menjadikan hari-hari berjalan dengan luar biasa. Tanpa mimpi ritme kehidupan sesorang cenderung ‘stagnan’. Biarkan kita mengukir indah mimpi kita tanpa mengikuti komentar ‘nyiyir’ yang melemahkan, karena hidup kita punya tujuan, bukan hidup di atas komentar orang lain. Menurutnya kita boleh saja miskin harta, tapi kita tidak boleh miskin dalam cita-cita.

 

Dia adalah Nur Fitri Fatimah atau yang lebih akrab disapa Mbak Pipit. Gadis kelahiran Karanganyar, 12 Maret 1995. Segudang prestasi yang telah diraihnya; mahasiswa pasca sarjana di Universitas Sebelas Maret tahun 2016, terpilih sebagai Pemuda Pelopor Pendidikan di Jawa Tengah (2018), menjadi kepala sekolah termuda di Karanganyar (2019),  pemenang _Best Essay Symphosium of Youth Cultural and Educational Exchange Istanbul (2019),_ serta Agustus 2019 kemarin lolos sebagai dua event international di Malaysia _International Model United Nations dan International Youth Leadership and Entrepreneurship Summit_.

 

Semua kesuksesannya tersebut bukanlah hadiah yang ujug-ujug turun dari langit. Bukan pula didapatnya dengan instan. Atau ada orang yang  dengan sengaja menjual kepada dirinya. Tidak. Satu-satunya yang memberikan kesuksesan adalah diri kita sendiri. Kesuksesan yang dijemput dengan penuh pengorbanan dan perjuangan yang luar biasa. Mandi peluh, air mata, dan berdarah-darah. ‘Man jadda wajada’.  Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil. Maksimalkan usaha, karena hasil tidak pernah mengkhianati proses. Yang mahal dalam dirinya adalah keyakinan dan ketakwaannya. Kesuksesan yang dijemput bukan semata-mata karena kepintaran, tetapi ketakwaan yang mantap.  “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan baginya jalan keluar.” (QS. 65:2).

 

Semua yang melihat kesuksesanmu berdecak kagum dan bangga kepadamu Mbak Pipit. Tidak semua mau menoleh kilas balik jatuh bangun dan berapa banyak airmatamu yang tumpah di atas sajadah. Berapa banyak doa yang merayap ke angkasa, berapa banyak hinaan dan cacian yang kau terima. Tidak semua orang mau tahu. Sementara aku masih merenungkan  betapa Mbak Pipit telah melewati proses tempaan hidup yang luar biasa sebelum ini. Yang belum tentu semua orang mau melakukan atau siap melewatinya. Kebanyakan orang hanya melihat hasil akhir, tanpa mau menelisik jatuh bangun proses yang dilalui Mbak Pipit.

 

Dan pada hari ini, aku kembali merasa tertampar oleh cerita Kak Yandika, kegigihan dan kesungguhannya dalam menulis alhamdulillah membuahkan hasil. Mantra yang ia ulang ‘teruslah menulis who’s knows’ menjadi pemantik bagiku. Siapa tahu nasib seseorang dan Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang mau mengubahnya. Percayalah tiada usaha yang berbuah sia-sia, hari ini yang kita lakukan turut menentukan lima atau sepuluh tahun. Tak perlu bertanya kapan kamu akan memetik, yang terpenting adalah mulailah menanam saat ini juga. Menulis dan biasakan setiap hari. Biasa untuk menjadi bisa. Lama-lama menjadi luar biasa.

 

Aku jadi teringat dan malu akan pesan-pesan bijak guruku. “Berhentilah bertepuk tangan untuk orang lain, coba tanyakan dalam dirimu kapan orang lain akan bertepuk tangan bangga padamu?” Satu lagi yang tak terlupakan. “Dalam hidup jangan hanya pandai membaca sejarah orang lain, tapi buatlah sejarah yang dapat dibaca dan menginspirasi orang lain.”

Alhamdulillah syukur begitu banyak inspirasi dan hal bermanfaat yang aku dapat dari ikut kelas BWC. Group orang-orang hebat, inspiratif, produktif, dan kontributif. Group yang terus memompa semangatku untuk terus berkarya. The big question is, so when you’ll be the next…???

 

Terima kasih bang Benny, para fasilitator yang baik hati dan rekan-rekan seperjuangan hebat semua,  yang telah berbaik hati mau berbagi dan memberikan kesempatan emas untukku terus belajar. Insya Allah dengan bimbingan dan doa dari semua bismillah aku akan bangun dan mewujudkan mimpi menjadi orang sukses. Bukan untuk menjadi bang Benny, kak Yandika, Mbak Pipit ataupun lainnya. Tetapi untuk jadi diri sendiri, karena aku yakin dan percaya setiap kita punya kesuksesan yang berbeda-beda satu sama lainnya. Izinkan aku meniru semangat dan hal yang mahal dari semua, agar aku bisa berkontribusi bagi hidup dan kehidupanku.

Dibalik kehebatan  Mbak Pipit ada kehebatan orang tuanya, kehebatan guru-gurunya, kehebatan orang-orang yang mendukung ataupun yang memandangnya sebelah mata, dan kehebatan Allah yang maha berkuasa atas segala sesuatu.

 

Wallahu’alam. (*)

 

#bennyinstitute

#7thbennyinsitute

#bennyinstitutewritingclass

Comments
Loading...