Nonton Bareng & Bincang Santai Film Lokal Muratara Hadirkan Ruang Belajar Kreatif bagi Generasi Muda
Muara Rupit, 25 Januari 2025 — Semangat perfilman pelajar kembali menggeliat di Bumi Silampari. Melalui ajang Lubuklinggau Students Short Movie Festival (LSSMF) 2025, kegiatan “Nonton Bareng & Workshop Film” digelar pada Sabtu, 25 Januari 2025 di Lapangan Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program tahunan Majelis Lingkaran, dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Dana Indonesiana, dan LPDP. Tujuannya adalah membuka ruang pembelajaran dan apresiasi bagi pelajar dan masyarakat dalam memahami proses kreatif pembuatan film, sekaligus memperkuat budaya berkarya di bidang seni audio-visual.
Lubuklinggau Students Short Movie Festival (LSSMF) merupakan festival film pelajar tahunan yang menjadi wadah apresiasi, edukasi, dan kolaborasi bagi pelajar di wilayah Lubuklinggau dan sekitarnya untuk mengekspresikan gagasan melalui film pendek. Dengan semangat lokalitas, LSSMF berupaya menghadirkan generasi muda yang kreatif, kritis, dan mencintai budaya daerahnya.
Acara dimulai pukul 19.00 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan pembukaan oleh Randi Rama selaku pembawa acara, dan sambutan dari Richo Sanjaya mewakili panitia LSSMF 2025.
Sesi utama, yaitu Diskusi Proses Kreatif (19.15–20.45), menghadirkan tiga narasumber berpengalaman di dunia perfilman:
-
Richo Sanjaya – Aktor dan fasilitator perfilman,
-
Rido Amilin – Sutradara sekaligus produser,
-
Defriansyah – Unit Produksi Classic Climpo Art.
Ketiganya membahas berbagai tahapan dalam proses pembuatan film, mulai dari penemuan ide, penulisan naskah, hingga produksi di lapangan dengan keterbatasan sumber daya. Diskusi ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi peserta, khususnya pelajar yang berminat mengembangkan diri di dunia sinema.
Usai sesi diskusi, peserta disuguhkan penampilan tari tradisional sebagai bentuk perpaduan antara seni pertunjukan dan sinema, memperkuat pesan bahwa kreativitas daerah dapat bersinergi dalam satu panggung kebudayaan.
Bagian puncak acara berlangsung mulai pukul 20.45 WIB, dengan agenda Nonton Bareng dan Bedah Film bersama dua karya produksi Classic Climpo Art, yaitu “Rupet Mati” dan “Nur Ein”. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Rido Amilin dan Benny Arnas, selaku Sutradara, Produser, dan Direktur LSSMF.
Melalui sesi ini, peserta diajak melihat film bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media refleksi dan penyampai pesan sosial.
“Kami ingin mengajak anak muda untuk tidak hanya menikmati film, tetapi juga memahami maknanya. Setiap cerita punya kekuatan, dan film bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan dari daerah kepada dunia,” ujar Benny Arnas.
Acara ditutup dengan foto bersama seluruh peserta sebagai simbol kebersamaan dan semangat berkarya yang terus tumbuh di kalangan sineas muda Lubuklinggau, Musi Rawas, dan Muratara.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, LSSMF 2025 diharapkan mampu menjadi wadah regenerasi insan perfilman pelajar di Sumatera Selatan serta memperkuat ekosistem kreatif lokal melalui kegiatan edukatif, kolaboratif, dan inspiratif.