education.art.culture.book&media

Benny Institute luncurkan “Lalu Hujan, Lalu Cinta” karya Juli Yandika

Peserta peluncuran buku

Pembukaan tahun 2021 ini, Bennyinstitute mengawalinya dengan meluncurkan empat buah buku sekaligus. Keempat buku tersebut merupakan karya-karya penulis lokal yang ada di Lubuklinggau, diantarnya: Pertanyaan-pertanyaan Masa Depan (kumpulan paper terbaik Majelis Lingkaran), Dari Perpisahan Hingga Mimpi (kumpulan cerita alumni Bennyinstitute Writing Class angakatan 10), Pink Salem (kumpulan puisi karya Ibu Yetti Oktarina Prana), dan Lalu Hujan, Lalu Cinta (kumpulan cerita karya Juli Yandika).

Bertepatan pada hari Minggu, 17 Januari 2021, Bennyinstitute telah menyiapkan acara Peluncuran dan Bincang Buku Lalu Hujan, Lalu Cinta, di Gedung Dewan Kesenian Lubuklinggau. Dengan menerapkan protokol kesehatan, acara ini pun berlangsung sukses dan hangat. Hal tersebut terlihat dari antusiasme para peserta yang benar-benar menyimak apa yang disampaikan oleh pembicara serta, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada moderator dan pembicara.

MC acara: Melani

Acara yang dihadiri oleh 50 lebih peserta, dimulai sekitar pukul 09.30 WIB, dan dibuka oleh Melani selaku MC dengan sangat meriah. Kemudian dilanjutan dengan kata sambutan dan penyerahan secara simbolis buku Lalu Hujan, Lalu Cinta oleh Bang Benny Arnas, direktur Bennyinstitute, kepada penulis buku, Juli Yandika.

Kata sambutan dari Direktur Bennyinstitute, Bang Benny Arnas

“Setiap tahunnya, Bennyinstitute selalu menerbitkan buku karya-karya penulis lokal. Tahun 2019 lalu menerbitkan buku kumpulan cerpen, Kronik Prahara, karya Septi Wahyuni, yang diluncurkan bersamaan dengan acara Literasi Digital tingkat nasional yang diadakan di Lubuklinggau. Pada tahun 2020, karya Juli Yandika menjadi salah satu karya terpilih yang langsung saya kuratori pada tahun tersebut, dan diluncurkan bertepatan pada awal tahun 2021 ini. Kedua penulis tersebut merupakan fasilitator Bennyinstitute dan juga merupakan alumni kelas menulis Bennyinstitute. Besar kemungkinan pada tahun 2021 ini pun akan terbit buku karya penulis lokal lainnya,” pungkas Bang Benny Arnas saat memberi kata sambutan. Selain itu, Bang Benny Arnas juga menambahkan bahwa Bennyinstitute Writing Class (BWC) dan Bennyinstitute Acting Class (BAC) sudah membuka pendaftaran untuk kelas baru pada tahun 2021.

Sesi diskusi saat peluncuran buku

Setelah kata sambutan, masuklah ke sesi bincang buku yang di pimpin oleh Yuhesti Mora (founder TBM Hesti Mora) sebagai moderator, Juli Yandika (penulis buku ‘Lalu Hujan, Lalu Cinta’) sebagai narasumber, dan Wendy Fermana (penulis buku ‘Kawan Lama’) sebagai reviewer. Di awal sesi, Yuhesti Mora langsung menanyakan latar belakang dari pembuatan buku tersebut kepada narasumber. “Buku ini hadir karena keinginan saya berbagi cerita melalui tulisan-tulisan yang terinspirasi dari kisah-kisah dan hal-hal, yang terjadi di sekitar saya. Ya … dari pada tulisan-tulisan tersebut hanya mendekam di laptop, jadi saya berniat melepaskan tulisan-tulisan itu ke pembaca yang lebih luas, memerdekakan mereka melalui imajinasi dan interpretasi pembaca, dan semoga bisa menghibur dan menginspirasi. Buku ini pun sebenarnya merupakan kumpulan tulisan-tulisan saya dari sejak tahun 2010 hingga 2020, dan setelah memilih-milih tulisan tersebut maka terpilihlah 15 judul tulisan yang awalnya ada sekitar 25 tulisan lebih,” seloroh Juli Yandika menjawab pertanyaan pertama yang diberikan oleh moderator.

Di lain sisi, Wendy Fermana mengomentari bagian latar yang di tidak begitu detail diceritakan dalam buku tersebut. “Penulis cenderung membuat kabur latar yang ada sehingga pembaca bebas saja untuk menafsirkan di mana sebetulnya kejadian ini terjadi. Tidak ada acuan yang spesifik tentang latar, kecuali di cerita ‘Berlayar’ penulis menyebutkan Pulau Tikus, yang mungkin mengacu pada sebuah pulau yang berada di lepas pantai Kota Bengkulu. Strategi semacam ini membuat pembaca merdeka sepenuhnya, tetapi ini membuatnya jadi seolah-olah tidak berpijak. Ini sebuah kelebihan dan juga sebuah kekurangan saya pikir,” jelas Wendy dengan semangat.

Di akhir sesi bincang buku ini, moderator, narasumber, dan reviewer, setuju bahwa tulisan berjudul ‘Lupa’ menjadi tulisan favorit mereka setelah tulisan berjudul ‘Lakon’.

Buku dengan tebal 100 halaman, berukuran mini, dan bersampul gambar bunga dengan latar hujan ini bisa didapat dengan harga Rp 40.000, melalui kantor Bennyinstitute atau juga bisa dipesan melalui akun IG Bennyinstitute.

Highlight peluncuran buku: https://youtu.be/H9QotxsjK9M 

 

 

Comments
Loading...