education.art.culture.book&media

Story by 3 Membersamai Komunitas Guru Belajar Nusantara, Daerah Lubuklinggau

“Coba tolong ceritakan Film Titanic hanya dalam waktu satu menit saja!” perintah Bang Ben di saat pertemuan daring pertama kali.

Sebagian peserta ada yang menceritakannya sekitar satu menit, namun kurang memenuhi elemen dasar cerita, ada juga yang lebih dari satu menit namun diceritakan secara berlebihan.

Jadi, bagaimana seharusnya?

Tugas di atas terjawab setelah peserta Komunitas Guru Belajar Nusantara, Daerah Lubuklinggau, mendapatkan materi premis, dari Bang Benny Arnas. Pada Lokakarya ini Bang Benny Arnas menyampaikan materi Story by 3 yang telah ditemukannya pada tahun 2019 lalu, dan sudah sempat disampaikan di empat angkatan Kelas Menulis ala Benny Arnas.

Kali ini pun, Bang Ben kembali berkesempatan menyampaikan formula Story by 3 di hadapan 50 peserta yang merupakan guru berasal dari berbagai sekolah, dari SD hingga SMA di Lubuklinggau. Lokakarya kepenulisan ini bukan hanya diikuti oleh Guru Bahasa Indonesia, namun guru pelajaran lain pun ikut antusias mengikuti kelas ini.

Lokakarya ini berlangsung selama tiga hari, pada tanggal 19, 21, dan 31 Juli 2022. Dua hari pertemuan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom pada tanggal 19 dan 21 Juli 2022, dan satu hari pertemuan luring pada tanggal 31 Juli 2022 yang diadakan di SDN 36 Lubuklinggau.

Lokakarya Story by 3 bersama Bang Benny Arnas ini, mewajibkan peserta menghasilkan karya dalam bentuk esai yang kemudian akan dikumpulkan pada mentor untuk diperiksa dan juga sebagai hasil dari kelas yang telah diikuti.

Lokakarya kali ini pun mempunyai tantangan tersendiri bagi Bang Ben karena guru-guru di kelas ini mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang memang sudah suka menulis dan membaca, bahkan ada yang belum menyukai menulis dan membaca. Sehingga ia harus menaklukkan hal tersebut agar semua peserta bisa menghasilkan karya. Karena menurut beliau kelas yang terbaik adalah kelas yang menghasilkan karya. Pada kesempatan ini, Bang Benny juga berharap, “Kelas-kelas literasi semacam ini bisa terus digalakkan karena kelas literasi berbasis karya merupakan kelas yang bisa diukur dalam bentuk karya. Jadi tak hanya sebatas mendapatkan pengetahuan namun juga memberikan keterampilan dalam hal menulis.”

Setelah mengikuti lokakarya ini, beberapa peserta juga merasakan progres yang lumayan dalam hal kepenulisan serta mendapatkan ilmu yang luar biasa karena formula yang diberikan Bang Benny bisa diikuti dan diterapkan dengan mudah, sehingga tulisan bisa lebih terarah, rapi, dan sistematis.

Menurut Bu Isna yang berasal dari SMPN 4 Lubuklinggau, “Mengikuti Lokakarya Story by 3 ini merupakan satu hal yang baru karena saya sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang kepenulisan, hanya sekedar ingin saja. Ketika saya mendapatkan materi ini bisa tahu tahapan-tahapan dalam menulis sehingga tulisan saya bisa lebih sistematis, dan lebih terarah karena formula yang diberikan.”

Sama halnya dengan Pak Boing Tegar Bhayangkara yang berasal dari SDIT Abdurrahman Islamic School, namun sudah mulai menulis sejak lama. Menurut Pak Tegar, “Saya cukup terbantu oleh formula yang diajarkan. Di kelas ini, saya kembali belajar banyak hal tentang dunia kepenulisan, karena sebelumnya saya sudah mulai menulis, salah satunya dalam dunia kependidikan, setelah kegiatan ini saya jadi lebih terbuka lagi dan mengetahui cara-cara efektif untuk bisa menghasilkan tulisan yang lebih sempurna.” 

Tak hanya dari dua orang guru di atas, semua peserta pun sangat antusias saat mengikuti kelas, dan pascakelas pun tertoreh senyum lebar seakan semburat ide yang berkelebat di kepala mereka siap ditumpah-ruahkan ke dalam bentuk tulisan dan tentunya menerapkan formula yang telah diberikan.

 

Comments
Loading...