Patah Hati Seorang Anak Perempuan
Karya: Cindia Naftali
Aku sangat menginginkan kehadirannya, akan tetapi apakah mungkin ayahku juga menginginkan kehadiranku?! Entahlah, aku tak tahu, tapi yang jelas, aku teramat sangat merindukan pahlawanku!
Ini tentangku, namaku Ghea, berumur 20 tahun, saat ini sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa. Aku adalah seorang anak perempuan yang telah kehilangan sosok figur ayah dari kecil.
“Tuhan, apakah ayahku tidak merindukan putri kecilnya ini? Tidakkah ayahku ingin memberikan sebuah pelukan hangat untuk tubuh kecil nan rapuh ini? Tuhan, tolong sampaikan kepada ayahku bahwa putri kecilnya saat ini sangat merindukan dirinya! Katakan juga bahwa putri kecilnya saat ini telah tumbuh menjadi sosok perempuan kuat yang selalu berusaha tegar dengan keadaan, dan sosok perempuan yang selalu memendam semua masalahnya sendiri,” ucapku dengan suara bergetar menahan tangis.
“Ayah, apakah ayah di sana baik-baik saja? Apakah ayah makan dan tidur dengan teratur? Apakah ayah bahagia di sana sehingga ayah melupakanku dengan begitu teganya?” lanjutku dengan tersenyum getir.
Terkadang aku iri … iri dengan anak perempuan yang bisa merasakan bagaimana rasanya pelukan seorang ayah?! Bagaimana rasanya dilarang ini dan itu oleh seorang ayah? Dan bagaimana rasanya dicintai begitu hebatnya oleh sang ayah? Hal tersebut memanglah keinginan terbesarku, namun belum tentu bisa tercapai bukan?!
Dahulu, aku sempat berpikir bahwa memang, “Cinta pertama bagi seorang anak perempuan adalah sang ayah, namun itu tidak berlaku bagiku, karena ayahku adalah patah hati pertamaku.”
Ayahku yang baik bahkan teramat sangat, tetapi ketika ditanya, “Apakah kamu akan memilih pasangan hidupmu seperti ayahmu?” Jawabanku, “Tidak! Karena aku tidak sekuat ibuku.”
===
Cindia Naftali, lahir di Kabupaten Musi Rawas, Kecamatan Stl Ulu Terawas, Sumatra Selatan. Ia adalah mahasiswa di Universitas PGRI Silampari Lubuk Linggau. Menjadi Penulis adalah profesi yang sampai saat ini dikagumi-nya. Membaca novel atau wattpad-lah yang dijadikan-nya sebagai hobi. Melalui tulisan cerita mini maupun cerita pendek inilah, ia bisa memulai karir-nya menjadi penulis sejati.