education.art.culture.book&media

GAMBAR PEMIKAT HATI

Rabu, 4 september 2019 setelah seharian ini pikiran ku penat hingga serasa kepala ku akan pecah sebagai mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengejar deadline skripsi yang musti segera di ACC dan segera ujian, yang membuat aku sangat lelah akhir-akhir ini. Dan sekarang disini lah aku diruangan yang cukup berantakan dengan semua jenis barang yang tidak terletak di tempatnya yang hampir mirip dengan kapal pecah yang berserakan kemana-mana, hah masa bodoh dengan keadaan ini, terang saja langsung ku terungkupkan badan ku menyerang bantal guling diranjang ku yang empuk ini, ohh kamarku istanaku, tempat teryaman ku. Raden Ayu Ning, ahh sakit seklai kepala ku, dan sekali lagi suara yang amat sangat khas yang akan ku ingat seumur hidupku memanggil-manggil nama ku, dan aka nada bahaya jika aku tidak menyahutnya segera bisa-bisa aku di coret dari kartu keluarga, dengan berat dan masih di alam-alam antara saadar dan menyadarkan diri ku jawab panggilan itu dengan enggan, “yaa maa”.

             Segera setelah di panggil mama, aku langsung mandi dan makan dan aku kembali lagi kekamar ku. Sembari merebahkan tubuh untuk rileks sejenak aku memandangi satu lemari disudut kamar ku yang berisikan buku-buku milik ku dari mulai buku pelajaran hingga komik-komik yang memang merupakan bacaan ku sedari aku mulai bisa membacaa, sejenak aku teringat akan pertamakali aku menyukai buku bergambar ini dimana saat itu aku sudah bisa membaca sedari duduk di bangku kelas satu sekolah dasar, sudah mulai membaca buku bergambar itu aku sangat ingat sewaktu aku di ajak ayah ku kepasar aku selalu di belikan buku itu, ya buku majalah bobo buku yang berisi cerita bergambar untuk anak-anak. Dan seingat ku setiap kali aku kepasar pasti aku membeli buku tersebut. Dan semakin beranjak besar ya ketika aku sudah kelas 3 SD waktu itu aku seringkali melihat tante ku yang suka sekali membaca komik yang memang terkenal saat itu. Dan komik itu mengangkat karakter pewayangan jawa yaitu komik Pitruk, dan aku pun sering kali mencuri-curi baca komik milik tante ku itu setiap kali aku main kerumah nenek ku, karena saat itu mengingat umur ku yang masih kecil aku tidak di perkenankan membaca komik tersebut, ya karena komik itu bukan untuk anak-anak. Namun seiring waktu karena orang tua ku yang mengetahui aku suka sekali membaca komik tersebut aku pun di perbolehkan membacanya dan sering di belikan, dengan cerita jenaka yang di bawakan dalam komik pitruk tersebut semakin membuat aku jatuh hati terhadap buku-buku bergambar ini. Mengingat bagaimana aku menyukai komik ini aku pun mulai mendekati rak buku ku untuk mengambil satu komik ya g baru ku beli baru-baru ini dan belum sempat ku baca, kali ini bukan komik dengan gendre romasa atau fatansi yang aku beli melainkan komik biografi pembuat mobil yang paling terkenal di jepang, yaitu kiichiro Toyoda, pembuat mobil dengan merek Toyota yang kini mobilnya kerapkali kita lihat memenuhi jalan-jalan di indoesia. Danm aku pun mulai larut membacanya.

            Dulu sewaktu aku masih duduk di bangku SMP aku pernah berfikir ingin menjadi seorang komikus, yaitu sebutan bagi seniman pembuat komik. Hal itu terjadi karena selain karena aku yang sangat menyukai komik, faktor lainya yang membuatku semakin kagum dengan komik adalah ketika aku sering membaca berbagai artikel mengenai komik sewaktu aku masuh duduk di angku smp. Aku teringat sewaktu SMP aku sering sekali ke warnet atau warung internet bersama teman-teman ku karena waktu itu kami belum memiliki hp android yang bisa internet. Selain untuk mencari tugas sekolah aku sering membuka artikel mengenai komik, dan aku menjadi semakin takjub saat mebaca satua artikel yang memuat pegertian dan sejarah komik dari berbagai pengertian para ahli komik di definisikan sebagai rangkaian gambar yang berurutan. Sehingga di artekel tersebut penulis mengungkapkan pendapatnya bahwa jika benr demikian maka komik sendiri telah menjadi  bagian dari budaya manusia sejak zaman dahulu, bahkan sebelum peradaban manusia mengenal tulisan. Tentunya aku sendiri pun spendapat dengan penulis ini karena memang sedari dulu aku juga sangat menyukai sejara, serta antropologi sehingga ketika membaca pendapat tersebut aku langsung ingat buku-buku sejarah yang menceritakan tentang kehidupan manusia purba serta peninggan-peninggalan sejarah yang sering kali terdapat di Goa-goa dan sering kali di jumpai coretan-coretan bahkan gambar-gamabr binatang di dinding gua. Misalnya saja seperti penemuan di prancis selatan, para akreolog menemukan gambar-gambar berwarna di dinding Goa Lascaux yang di perkirakan sudah ada sejak 17.000 tahun lalu. Gamabar hewan seperti bison, banteng yang ada di dinding goa itu diduga sebagai media komunikasi bagi masyarakat yang hidup pada masa tersebut. Sehingga jika komik merupakan tataan gambar dan kumpulan kata yang berurutan seperti yang di ungkapkan oleh Will Eisner yang juga di anggap sebagai Bapak Buku Komik di Amerika. Maka lukisan/gambar di dinding goa bisa dianggap sebagai “komik” palinng kuno.

            Sebagai seorang mahasiswa dan juga sering di anggap sebagai aktifis, sering kali aku mendapati teman-teman ku terlalu tidak memperdulikan komik sebagai buku untuk di baca, karena acapkali komik yang mereka pikirkan hanya buku bergambar yang bercerita tentang cerita-cerita asmara yang sering kali susah di baca karena banyak yang tidak paham bagai mana membaga komik yang temtunya beda dengan buku lain, karena kebanyakan komik di Indonesia merupakan komik terjemaahan dari negaran lain, yang paling banyak beredar adalah komik terjemaahan dari china dan jepang sehingga cara bacanya berbeda. Dan tidak jaran teg aku sering kali di anggap seperti anak kecil ketika aku mebaca komik di hadapan teman-teman  ku. Krena bagi mereka buku berganbar hanya untuk semangat anak-anak dalam membaca. Dan pemikiran yang seperti ini tentu membuat aku prohatin, krena sebagai pecinta gambar-gambar indah yang bercerita, aku sering kali mendapati komik-komik bukan haya berceritakan tentang cerita romansa cinta maupun cerita fatansi, tapi juga ada komik yang berisikan sejarah bahkan ilmu seperti yang sedang kubaca malam ini komik sejarah biografi karangan Shoji Kimoto dan Johya Kimoto, yang meceritakan sejarah biografi pembuat mobil terkenal di jepang, yang teryata ketika memikirkan desain mobi sangan pembuat mobil Kiichiro toyoda sering berfikir di dalalam gentong atau tong. Malam semakin larut ketika aku mendapati diriku sendiri tengah asik membaca komik, semakin lama aku membuka lembaran demi lembaran buku bergambar ini aku semakin larut dan semakin terpikat dnegan gambar gambar ini. sehingga aku pun melanjutkan bacaan ku dan sejenak melupakan kepenatan yang ada. Sebuah cerita yang indah serta gamabr yang memikat hati setidaknya ini lah komik buku bergambar yang mampu mebius aku untuk terus membaca.

Comments
Loading...