education.art.culture.book&media

Perjalanan Sorang Gadis Primatur (Tugas BWC #3)

Seorang gadis yang cantik dan baik hati, biasa disapa dengan nama kecilnya Ita lahir 20 tahun yang lalu tempatnya pada tanggal 19 November 1998, dari pasangan bapak Darmawan dan Ibu bawi. Tapi dia terlahir prematur tempatnya 7 bulan.
Pada saat itu Yang sangat sedih dalam kisah dari sepasang suami istri yang sudah menika yang namanya tinggal di desa pastinya sudah menika tinggal di talang (dikebun), pada tahun kedua sterinya melahirkan annak mereka di kebun itu tampa ada bantuan satu orang pun di teras pondok, suaminya bercapur aduk antara bingung dan panik tampa berpikr panajang lagi dia memotong tali pusar bayi yang sangat kecil itu beratnya hanya 1,5 kg. Pada ke esokan harinya barulah suaminya menitip pesan kepada orang yang lewat diladangnya agar orang kasih tahu kepada orang tua (ibu) dari suami dan keluarga agar mejemputnya pulang ke desa dan anak perempuan yang di beri nama Pepi anita. Selama 3 bulan bayi itu tidak mandi hanya di bersikan saja badanya karena takut nantinya anak tersebut sakit, di usia 3 bulan inilah anaknya sakit parah penyakitnya batuk kering, asma dan paru-paru mukin anugerah dari allah dia bisa selamat banyak orang yang menyangka gak panjang umur, tapi allah sayang dengan anak yang mungil ini tapi epek samping dari penyakit di deritanya mata sebelah kiri agak hitam, makanannya hanya tepung beras di buat bubur (sitim) dan campurgula merah.
Usia menjelang 3 tahun bapak dan ibuknya melanjuti perkebunan di ladang anaknya alhamdulilah sehat, dan bisa ikut bapak dan ibunya di ladang berbulan-bulan tinggal di kebun kopi dan karet anaknya tinggal di pondok bersama kakak sepupunya yang mengasuhnya selama bapak dan ibuknya bekerja tampa mengenal panas dan hujan demi masa depan anknya, pulang ke dusun 1 bulan sekali dan malahan gak pulang berbulan-bulan bapak hanya pulang membeli kebutuhan yang ada habis, kalau bapak pulang anak menitipkan kerupuk 141 dan mie dan jajanan lainya, kalau bapak sudah sampai di kebun pasti anaknya sangat bergembira karena bapak membawah pesanan anak tersebut.
Waktu begitu cepat keluarga kecil ini tidak lagi tinggal di kebun di kerenakan anaknya sudah berusia 6 tahun anaknya masuk sekolah SD IQ nya di bawah rata-rata tidak seperti anak yang terlahir normal, yang lebih lucunya lagi di rumah neneknya tidak ada angin atau apapun anak ini jatuh dengan sendirinya di karenakan fisiknya tidak sekuat anak yang .lainya, di kelas dua mau kenaikan tapi sayangnya anak ini tinggal kelas nilainya di bawah rata-rata, dia sedih dan kecewa tetapi ibunya berkata “ nak tidak apa-apa, kamu belajar lebih giat lagi ya” dia tersenyum, kenaikan seterusnya alhamdulilah anak ini naik kelas tiga dan pada saat itu juaga dia memiliki saudara laki-laki yang lahir jarak antara adik dan dia 6 tahun dan menjadi pelengkap dalam keluarganya. Anak ini akhirnya bisa tamat SD. Dia melanjutkan sekolah menengah (SMP) tempanya di SMP Negeri Karang Pangung kecematan selangit. Dia senag bisa seperti teman-teman yang lainya, pada hari pertama ibunya yang memasangkan kerudung di kepalak anak yang dia sayangi, karena anaknya tidak pernah menggunakaan jilbab, ibu memasangnya 1 minggu kurang lebih, dan anak tersebut akhirnya belajar sendiri dia tidak mau menyusakan ibunya lagi, karena adik laki-lakinya masuk 1 SD dia tidak mau merepotkan ibunya karena ibunya mau mengurus adik yang masih kelas 1 tersebut. Gak terasa 3 tahun sudah berlalu dia menempuh pase akhir mau perpisahan dan kelulusan.
Bapak dan ibuknya bertanya Ita kamu mau melanjutkan kemana SMAnya, dia terdiam ibuknya pun berbicara gak apa apa kan kalau kamu sekolah di dusun sini aja. Putri sulungnya terdiam, beberapa lama kemudian dia pun bicra, “ gak mau ah, masak SD di sini, SMP disini kapan keluar dusunya.” Ibu dan ayahnya tersenyum “ ya udah kamu mau dimana sekolahnya nak, ucap ibunya” “saya mau di kota lubuk Linggauklinggau tapi saya gak mau masuk sekolah SMA”, ibuknya bingung “nak maunya dimana” jawab ibunya sepontan, “saya mau di SMK aja”, ya udah kalau maunya begitu ibu nurut aja”.
Akhirnya putri tunggal bapak darmawan ibu bawi ini sekolah di kota lubuklinggau, nak tapi ingat pesan ibu, kalu mau sekolah, sekolah benar-benar ya jangan kelayapan, kota dengan desa dengan pola fikirnya bedah nanti kamu gak tamat sekolah, jangan mudah terpengaruh dengan teman yang kamu baru kenal kalau dikota rambut saja sama hitam tapi kita tidak tahu isi hati orang, ya bu, hari pertama masuk sekolah dia bangun jam 1 malam lucunya dia kira sudah subuh karena jam 05:30 dia harus sampai di sekolah karena dia mengikuti “MOS” selamah 3 hari. Dia memilih jurusan Pemasaran (PM) dari kelas X, XI, dan XII. Alhamdulilah mendapat 5 besar dan 10 besar, tapi pada tempatnya kelas XI dia mulai menggunakan kacamata dan padasemester 2 ini pada ulangan tengah semester dia sangat sedih dan kecewa pada dirinya sendiri karena dia ketahuan sama gurunya membukak kopelan (cetatan kecil di saku bajunya) dia pun di suruh keluar oleh gurunya, dia pun menagis menyesali perbuatanya sejak saat itu ia tidak pernah lagi melakukan kesalahan yang sama, ujuan akhir sekolah dia dia berusaha dan berdoa dan pada akhirnya alhamduliaah walaupun bukan juara kelas tapi setidaknya mendapatkan peringkat sepuluh besar tidak lama kemudian dia mengikuti perpisahan.
Dan dia pun bingung harus menlanjutkan ke perguruan tinggi atau kerja, dia pun bertanya kepada orang tuanya “bapak ibuk saya kalau gak ada uang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi maka saya akan berkerja dulu dan 1 tahun bekerja saya mau kuliah” , bapak dan ibunya terdiam “ ibu menjawab dengan perlahan, menurut ibu dan bapak kamu kuliah aja di kota Lubuklinggau bapak dan ibu gak suruh kalau kamu jauh atau di luar kota karena kamu perempuan”, “ya sudah saya nurut saja apa yang di sarankan bapak dan ibu, tapi saya mau kuliah di STIMIK Musi Rawas” bapak dan ibu terdiam menurut saya nak (ibu) kuliah Di STKIP-PGRI aja biyayanya gak terlalu mahal, anaknya pun terdiam ya sudah kalau begitu saya mengikuti saran bapak dan ibu saja. Dia pun masuk ke kamar dia merasa kesal kecewa karena kehendaknya tidak dituruti bapak dan ibunya, semalaman dia menagis untuk memikirkanya tapi dia berpikir kalu tidak mengikuti kehendak orang tuanya nanti dia durhaka kepada bapak dan ibunya, ya sudah saya ikutin aja mungkin ini yang terbaik untuk masa depanku. Akhirnya dia Mendaftar bersama temanya yang bernama Dedek Apriyani dia tampa bantuan orang tuanya mereka berdua berusaha dan terbesit di benaknya ada teman yang mendaftar bertanya mana orang tua kalian mereka berdua pun terdiam, dia mendaftar progeram studi PGSD namun sayangnya di tidak lolos dan akirnya dia masuk pada pilihan yang kedua yaitu Progeram Studi Pendidikan Bahasa dan sastra indonesi, dia mendapat Informasi dari Kemahasiswaan ada Progeram baru kebetulan baru tahun 2017 di terapkan Di STKIP-PGRI Lubuklinggau, Yaitu Bidik-Misi dia pun dengan Iseng-iseng mengikutinya alhamdulilah akhirnya lolos dalam seleksi Bidik-Misi dia pun bertemu dalam satu ruangan tersebut teman baru namanya Septa Mila Sari dan Shelby Ayu dan mereka bertiga pun kenalan satu sama lain. Beberapa lama kemudian kami mengikuti OSPEK selama 3 hari. Dan beberapa hari kemudian kami mulai aktif kuliah, dan hobi gadis ini menulis dan membaca, kebetulan kalau mahasiswa yang mendapatkan dapat tangung jawab selain harus pintar akademik harus mengikuti Non-akademik dan pada akhirnya gadis mengikuti Event-event beberapa yang ada di Sosial Media seperti Facebook, E-mail dan WhatsApp lomba yang diselangar oleh grup itu Lomba Puisi, Cerpen,Quotes dan Cerpenmini Dll. Dan selama mengikuti event-even tersebut walaupun tidak mendapatkan juara tapi gadis ini bersykur bisa berkarya melalui dunia literasi dan dia memiliki beberapa buku Antologi Puisi. Dan pada akhirnya dia ingin mendalami ilmu tentang sastra dia dan teman-temanya mengikuti Callss Wiriting di Benny Institute.
Harapan untuk kedepanya gadis ini ingin menjadi penulis dan untuk kedepanya dia ingin membahgiakan Kedua orang tuanya.
Lubbuklinggau, 28 November 2018
PEPI ANITA, lahir di Muara Nilau 19 November 1998. Menyukai dunia menulis sejak 2 bulan yang lalu sampai kapan pun akan ketagihan, sekarang masih belajar di STKIP-PGRI Lubuklinggau, akun Sosmed yang di miliki Facebook Pepi Anita, IG pepi_anita, E-gmail Pepianita01@gmail.com dan Wa 0853-6619-4019. Motto “Usaha tidak akan menghiyanati hasil”.

Comments
Loading...