education.art.culture.book&media

AKU SUDAH MENULIS RINDU

Syair
AKU SUDAH MENULIS RINDU

Oleh Rido Amilin HE

Aku dengan mu seperti janji adam dan hawa seratus tahun lalu.
Sebab, sebelum Adam benar-benar pergi, rindu mengikutinya tanpa ada bahasa.
Aku berkelana mencuri senja, kadang aku bagai lonceng sunyi tanpa ada yang mengusik.
Aku masih menunggu di perepatan jalan kecil sejak pertama engkau berjanji untuk bertemu.
Waktu itu hujan kecil-kecil sangat nakal menyirami perasaanku dan juga perasaanmu.
Aku mengulang masa itu. Engkau masih ingat tentunya jalan itu masih kunamai namamu.
Aku benar-benar merindu.
Aku sudah menulis rindu tapi tidak pernah selesai.
Aku menjaga rindu, aku juga mencoba membawanya kepada jalan yang ku namai seperti
namamu. Tapi rindu kini sudah tidak denganku, rindu seperti sunyi yang tak pernah usai
untuk ku tulis. Rindu benar-benar menjauhiku.
Aku masih ingat janji itu.
Angin kini kembali mengusiku. Aku tepat berada pada jalan itu. Aku menunggu engkau
untuk bertamu. Membawa janji yang masih kau sembunyikan sejak engkau terlelap. Aku
sudah!!, aku sudah benar menunggu!!.
Setelah kau tinggalkan rindu bersamaku, aku sudah merawatnya.
Tapi aku tidak pernah selesai menulis rindu.

Muara Rupit 12 September 2016

Comments
Loading...