education.art.culture.book&media

JELANG MALAM ANUGERAH LUBUKLINGGAU SHORT MOVIE FESTIVAL 2017

Peserta LSMF Membludak & Komposisi Dewan Juri Diumumkan

 

Festival (LSMF) 2017 resmi menutup gerbang penyerahan film-film yang berlaga dalam ajang yang pertamakalinya diselenggarakan di Bumi Silampari tersebut. Panitia mencatat ada total 77 film yang masuk di email resmi panitia. Sayangnya dari jumlah tersebut, hanya 63 film yang bisa diikutsertakan ke tahap penjurian pranominasi untuk kemudian dunggah-ulang di chanel Youtube bennyinstitute. Ya, ada 14 film yang gugur di tahap satu karena sejumlah kesalahan fatal yang mereka lakukan, di antaranya: mengirimkan link youtube tanpa melampirkan file film dan mengirimkan film lewat dari tenggat yang telah ditetapkan panitia—23 Desember 2017.

 

DEWAN JURI

Setelah membiarkan para peserta bertanya-tanya tentang siapa-siapa yang akan menilai film yang berkompetisi dlam LSMF 2017, menjelang Movie Screening (29-12-2017), komposisi dewan juri pun diumumkan. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, dewan juri terdiri dari:

 

Rifqi Zarkasy

Tidak banyak yang tahu kalau peraih beasiswa penuh di SAE Institute, lembaga film terkemuka di dunia, kelahiran Rupit ini sudah eksis sebagai sutradara dan produser di Jakarta. Selain aktif berkarier sebagai filmmaker untuk ajang-ajang festival bergengsi di Indonesia dan luar negeri, ia juga terlibat dalam produksi iklan layanan masyarakat dan komersil. Tahun 2017 ini, film pendek besutannya “Ayah (Luar) Biasa” menjadi juara pertama kompetisi film pendek yang diadakan Go-Jek Indonesia dan menggondol hadiah 50 juta. Sebelumnya, Rifqi juga memenangi penghargaan Film Terbaik dalam Festival “INMI Award” Jakarta (2015), sutrdara berbakat versi TVRI Sumsel (2016), Film Terbaik Sumsel Positive (2016), dan sutradara serta film terbaik di “Kulonprogo Film Festival” Jogjakarta (2017)

 

Adhin Abdulhakim

Pertama kali meroket ketika membintangi iklan Google versi “Cari Lagu Dia (Anji) #SelaluTahuMusik” di awal tahun 2017, Adhin membetot perhatian khalayak dunia hiburan. Sempat mendapat sedikit peran di film Ketika Mas Gagah Pergi (2016) yang

diproduseri Helvy Tiana Rosa, akhir tahun ini ia mendapat kepercayaan mendampingi aktor Fauzi Badila dalam film “212; The Power of Love” yang akan tayang tahun depan berbarengan dengan peluncuran novel dengan judul yang sama karya Benny Arnas dan Helvy Tiana Rosa.

 

Helvy Tiana Rosa

Helvy merupakan pendiri Forum Lingkar Pena, organisasi kepenulisan terbesar di Asia Tenggara. Tahun 2019 ini, untuk kesembilan kalinya ia masuk dalam daftar The Most Influential Muslims in the World yang dirilis oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Amman- Jordan. Tahun 2015, dosen di fakultas bahasa, seni, dan sastra Universita Negeri Jakarta ini memulai kariernya sebagai Produser lewat film Ketika “Mas Gagah Pergi” dan dilanjutkan dengan “Duka Sedalam Cinta” (2017). Saat ini ia baru saja merampungkan penggarapan film ketiganya “212; The Power of Love”, di mana versi novelnya ditulis bersama Benny Arnas.

 

Semua film ditonton marathon oleh dewan juri sejak beberapa hari yang lalu di chanel Youtube bennyinstitute. Meskipun begitu, tanggal 29 Desember, usai Movie Screening, hasil final baru ditetapkan. Sebagaimana umumnya, keputusan juri tidak dapat diganggu gugat. Panitia menjamin, panel juri LSMF 2017 diisi orang-orang yang kompeten dan teruji, baik kapasitas, kapabilitas, dan netralitas mereka.

 

MOVIE SCREENING & FILM FAVORIT

Salah satu agenda wajib bagi para peserta yang berdomisili di Lubuklinggau-Mura-Muaratara adalah Movie Screening. Acara ini juga akan jadi ajang dialog kreatif antara juri dan peserta. Panitia mengimbau (perwakilan) semua peserta dapat hadir, mengingat ini adalah agenda wajib pra-malam anugerah. Saat screening  dan malam anugerah nanti, Helvy Tiana Rosa berhalangan hadir sebab pada saat yang sama ia memiliki agenda terkait persiapan rilis film 212.

Oleh karena itu, panitia LSMF 2017 kembali menginformasikan kepada para peserta yang berada di Lubuklinggau dan sekitarnya untuk mengumpulkan poster. Untuk versi cetak, panitia sudah tidak lagi menerima. Namun, versi file, masih ditunggu hingga Jumat (29-12-2017) pukul 18.00 WIB. Semua poster cetak akan dipamerkan di foyer Gedung Kesenian Kota Lubuklinggau, sedangkan versi file akan ditayangkan di latar videdotron di acara malam anugerah (30-12-2017).

Terkait penentuan pemenang film favorit LSMF 2017, panitia memutuskan akan menutup polling bersamaan dengan waktu penutupan pengumpulan file poster: Jumat (29-12-2017) pukul 18.00 WIB.

 

MALAM ANUGERAH

Acara puncak LSMF 2017 dipastikan berlangsung meriah. Acara yang akan dibuka oleh walikota Lubuklinggau, H. S.N. Prana Putra Sohe, itu selain akan mengumumkan nominasi dan pemenang untuk 10 kategori, juga akan dimeriahkan tari kontemporer dari Sanggar Tapak Cindo, pembacaan puisi dari dua seniman Ferry Irawan-RD Kedum, senandung gitar tunggal Ibnu Maja, dan tentu saja bintang tamu Ilir 7—band asal Lubuklinggau yang sudah menembus blantika musik Tanah Air.

Jadi, pastikan Anda hadir dan menjadi saksi siapa saja yang akan menggondol plakat istimewa LSMF 2017 dan total hadiah 27 juta rupiah.(***)

 

Comments
Loading...