education.art.culture.book&media

Kalian Berubah

Segalanya berubah. Biskuit Better saja berubah jadi sebesar upil. Bengbeng juga. Begitu pun dengan usia, cara berpikir, penampilan, sampai dengan obrolan.

Siang saya tercipta dari chat WA yang tiba-tiba ramai dari grup Technical Dietitien (seangkatan jaman kuliah), padahal biasanya sepi. Sekitar 100an, tumben sekali.

Saya sedikit geli campur kaget membacanya. Pertama ada yg membuka obrolan teman se angkatan kami sedang sesi foto pra-wedding di sosmed tanpa kabar jika ingin menikah. Berlanjut halu para jomblo yang akan segera menikah padahal calonnya belum tau siapa, promosi lipstik yg on point tahan lama dari terpaan apapun . Hahaha. Walaupun tak nimbrung dan muncul di obrolan, tapi bahagia rasanya seperti mendengar obrolan mereka secara langsung.

Lucu saja.
Baru sekitar 2-3 tahun lalu obrolan hanya berkisar bahan makanan yg aman untuk penderita diabetes, cara menghitung BB ideal,cara menghitung IMT, harga bahan makanan di pasar, cara mengukur panjang badan bayi, sekedar heboh prihal pembagian tugas kelompok atau heboh karna sudah datang kuliah tapi dosennya ga dateng.

Semua berubah. Tak apa, memang seharusnya begitu.

Beberapa tahun setelah ini, mungkin obrolan berkembang lagi menjadi bagaimana menjadi calon ibu yg shalihah, berbagi resep membuat MPASI yg enak dan mudah, bagaimana mengelola keuangan dalam rumah tangga, di supermarket mana yang sering diskon, anak sudah diimunisasi atau belum, tempat liburan keluarga yang bagus, dan sebagainya

Di antara banyak perubahan yang sudah saya lalui, satu yang pasti; saya senang mendewasa dengan mereka–

Comments
Loading...