education.art.culture.book&media

SEMINAR NASIONAL SEJARAH 2018, SUWANDI SYAM; BERDOSA ANDA APABILA TIDAK MENCARI TAHU ASAL-USUL KAMPUNG HALAMAN ANDA!

Seminar Nasional Sejarah 2018 bertajuk “Lubuklinggau Ditinjau Secara Histori dan Etimologi” yang diselenggarakan bennyinstitute di sekretariat DKLG berlangsung sukses. Acara yang didukung penuh Direktorat Sejarah Kementerian Pendidikan & Kebudayaan itu diikuti oleh 106 peserta, baik dari jalur undangan maupun pendaftaran.

Seminar yang dipandu fasilitator bennyinstitute, Aditya Prayoga itu, diawali oleh sambutan Bapak Muhammad Iqbal dari Direktorat Sejarah Kemdikbud, dilanjutkan dengan sambutan direktur bennyinstitute Benny Arnas dan tokoh masyarakat H. Sulaiman Kohar yang sekaligus didaulat membuka acara secara resmi.

Direktur bennyinstitute memberikan sambutan
Direktur bennyinstitute menyerahkan piagam kepada Muhammad Iqbal dari Direktorat Sejarah sebagai bentuk penghargaan atas dukungan penuh Kemdikbud dalam seminar ini

Usai pembacaan puisi dari Ghaitsa (XXXX), fasilitator bennyinstitute Albu Qolbin dan esais Lubuklinggau Deny Nofriansyah memoderatori seminar. Ketiga pembicara yang terdiri dari penulis Raudal Tanjung Banua, budayawan RD Kedum, dan sejarawan Suwandi Syam, mempresentasikan makalah dengan subtema yang spesifik namun tidak seragam. Suwandi Syam kerap membuat suasana seru bahkan tegang dengan pernyataan-pernyataan sakleknya tentang kesejarahan Lubuklinggau. “Berdosa Anda apabila tidak berusaha mencari informasi yang benar terkait sejarah kampung halaman Anda, termasuk asal-usul dan cerita yang melatarbelakanginya!” tegasnya di tengah-tengah pemaparan. Makalah lengkap pembicara dapat diunduh di sini

Ketika sesi tanyajawab dibuka, peserta berebutan mengacungkan jari. Pertanyaan-pertanyaan terkait sejarah, mitos, kajian etimologi dan linguistik entitas lokal dilontarkan dengan rasa keingintahuan yang tinggi.

Suasana FGD yang seru

Usai makan siang, panitia membagi peserta ke dalam tiga grup Focus Group Discusssion (FGD). Masing2 grup membuat daftar rekomendasi terkait tindak lanjut manuskrip sejarah, kebijakan dan program sejarah, dan penanganan museum dan situs sejarah di Lubuklinggau.

Ki-ka: Rendi (produser acara), Denny Nofriansyah, H. Sulaiman Kohar, H. Suwandi Syam, Dr. Rusmana Dewi, Raudal Tanjung Banua, Benny Arnas, & Albu Qolbin.

Di akhir acara, tiap grup mempresentasikan hasil FGD untuk kemudian menjadi rekomendasi kolektif kepada Pemda Lubuklinggau agar melakukan langkah-langkah strategis dalam bidang kesejarahan.

Para peserta mengungkapkan kegembiraannya atas penyelenggaraan seminar ini. Mereka berharap bennyinstitute dapat konsisten menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Sebagai informasi, 100 peserta seminar tidak dipungut bayaran. Bahkan mereka mendapatkan snack, makan siang, sertifikat, dan uang transport lokal.

Terimakasih kepada Direktorat Sejarah Kemdikbud yang telah memfasilitasi acara ini, Pemda Lubuklinggau yang telah mendukung penyelengaraannya, dan tentu saja para pembicara, peserta dan panitia yang telah ikut menyukseskan seminar nasional sejarah 2018.

Highlight seminar nasional ini dapat ditonton di sini.*

Comments
Loading...