education.art.culture.book&media

Senja Kematian

Senja Kematian

 

 

Kala senja tak lagi menghiasi

Awan pun menghampiri dengan sekelebat dian temaram

Hanya gelap gulita yang menyapa dalam diam

Dan hari mulai menyepi

Saat mata sayu telah memudar

Saungan merdu sang muadzin di surau-surau

Tak lagi terdengar

Tubuh mulai membiru

Jantung berhenti berderu

Saat itu jua alam fana kan menyingkir

Pintu alam akhirat akan terbentang

Bak gerbang istana

Istana yang hitam pekat penuh tantang

Ya..

Itulah yang akan aku alami kelak

Bila tiba waktunya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Senja dan Lantunan Syahdu

 

Senja

Saban kali kau tiba

Kesan takut dan bergidik rasanya

Jingganya memancar bak api menyala

Lantunan syair nan syahdu

Berkumandang di seluruh penjuru

Ia yang berkeliaran gembira riang

Kala lari porak poranda ketakutan menantang

Senja mulai bersajak cinta

Memanggil pada-Nya

Gerak langkah kaki kian menjala

Menuju rumah-Nya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Misteri Kehidupan

 

 

Langit jingga masih terlihat puitis

Cahayanya memancar manja

Seakan merampas

Gundah yang mulai mengeja

 

Senandung nan merdu

Berkumandang beriringan

Saatnya menengadah tangan

Menceritakan kisahku

 

Hitam putih  hidup yang menjadi misteri kehidupanku

Berusaha tetap mengepakkan sayap mata

Dalam sekapan malam yang akan menyeru pagi

Meski keringat menikam kulitku

 

Dengan langkah yang penuh kerikil kehidupan

Tak menjadikan hati membatu

Untuk satu sujud kepada-Mu

Percaya tiada yang sia-sia tanpa perjuangan

 

 

 

 

 

Bio: Lia Fuchia adalah nama pena dari pemilik nama asli Julia Santi. Putri bungsu dari tiga bersaudara. Biasa dikenal sebagai gadis sederhana, yang mencoba mengekspresikan diri dalam dunia sastra. Dan menempuh pendidikan di STKIP PGRI Lubuklinggau dengan program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

 

 

Comments
Loading...