education.art.culture.book&media

Senja

Senjakala rasa
Entah mengapa
Rinduku menggebu
Disebabkan oleh cinta
Yang berunjung temu
Senja mengajarkan
Tentsng rasa keiklasan
Karna cinta ada pertemuaan
Karna cita-cita ada perpisahan

Akukah kenanganmu?
Pertemuan singkat
Yang tak bisa di ganggu gugat
Untuk sebuah rasa yang pekat
Untukmu diingat

Waktu subuh
Terdengar suara yang begitu merdu
Membisik ditelinga
Bergegas aku
Segera ingin melakukanya
Subuh…
Seketika telah berlalu
Tergantikan oleh senja pagi mu
Menyapa pagiku dengan surya
berwarna kuning pudar
yang begitu cerah
ku nikmati hari ini dengan hati ceria

Diujung Senja
Dimana warna jingga cerah yang menghiasi langit bumi
Sebuah lamunan muncul dalam benak ku
Muncul tanpa memberi pertanda bisikan atau suara
Aku tak tahu apa yang harus kukatakan
Ada kata yang sulit terucap
Ada bibir yang enggan bicara
Ada rasa yang enggan tuk diam
Ada rindu yang terus menguar
Aku hanya bisa menuliskan beberapa aksara
Menggumpal dalam kalimat menyapa
Tentang rindu, cinta, dan air mata
Diseberang malam kau akan merasa
Tapat diluar matahari terbenam
Aku menunggu seseorang dalam rindu
Tepat diluar matahari terbenam
Sendirian aku menunggu disi
Tepat diluar matahari terbenam
Suatu hari nanti, kita pasti akan bertemu lagi
Jaga diri, kuatkan hati, tetaplah tersenyum
Aku berdoa terus berdoa untuk dirimu
Kau senjaku yang selalu ku nanti

Senja
Aku genggam engkau dalam renung yang terdalam
Sujud dalam jingga
Dan kembali putih membuang penyesalan
Tidak akan ku ulang kembali
Karna, senja sore kita nikmati bersama

Senja
Engkau selalu menjadi mentari dipagi hati
Begitu terang pancaranmu
Embun yang segar
Kicauang burung kenari yang merdu
Menatap indahnya langit
Hingga hati dan pikiran damai

Bio : Sinah, lahir pada 02 November 1998 di Air Lesing, gadis terlahir dari keluarga sederhana, hobby membaca, mampunyai keinginan yang tinggin untuk menjadi wanita karir dan menjadi sastrawa. Menempu pendidikan di perguruab tinggi STKIP-pgri Lubuklinggau.

Comments
Loading...