education.art.culture.book&media

Tentang sebuah Nama

Kali ini aku kembali mendapatkan kesempatan tidak hanya meniti ilmu baru, namun juga dapat bertandang ke tempat baru, juga dapat bertemu orang-orang yang untuk kali pertama bertemu.

Residensi Penggiat Literasi Digital 2019, telah menghantarkan ku ke sebuah daerah sumatera selatan Lubuklinggau, mengenal dan belajar dari sebuah organisasi besar yang profesional dan sudah terkenal nama nya “Benny Institute” tidak hanya di daerah sumatera selatan namun sudah terkenal hingga di ibu kota Jakarta dan wilayah lainnya.

Malam ini adalah sesi acara pembukaan dan makan malam dirumah Bpk H. SN Prana Putra Sohe Walikota Lubuklinggau yang begitu humble. Permulaan aku mengenal profil dari 20 teman peserta residensi yang hadir, mereka adalah orang-orang hebat dari berbagai daerah dan dengan baground nya masing-masing namun dengan sukarela berbuat lebih memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat melalui literasi. Selain itu kami semua juga mendapatkan pengetahuan baru tentang sejarah Lubuklinggau langsung dari orang utama nya Bpk Walikota Lubuklinggau.

Banyak yang menelisik yang ingin ku ceritakan, kali ini aku ingin menuliskan apa yang kupikirkan tentang sebuah nama dan kepribadian seseorang meski aku belum mengenal lebih dalam aku baru mengenal sisi luar mereka jelas saja, baru satu hari aku membersamai orang-orang hebat penggiat literasi di kegiatan residensi ini.

Aku melihat karakter yang berbeda dari setiap teman-teman peserta, bukan dari daerah mana asal mereka, lingkungan memang memberi pengaruh namun diri lah yang menjadi penentunya.. Tata bahasa, gerak tubuh dan emosional tentu berbeda namun karakter terbentuk dari apa yang di pelajari, apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, apa yang mereka baca hingga terekam dan dapat dimaknai hingga membentuk menjadi sebuah kepribadian. Saya melihat dari kacamata saya bagaimana kepribadian dari teman-teman peserta yang begitu berbeda ada yang pendiam, diam-diam tapi aktif, sangat atraktif, atraktif tapi sesekali menyendiri, ada juga yang serius tapi santai, santai tapi serius hehe..

Bukan itu sebenarnya inti yang mau saya sampaikan karena hal itu adalah hal yang biasa dan ada pada setiap lingkaran yang berbeda. Namun satu aura yang sama begitu terasa sebuah kata yang sangat bermakna yang bernama “Kebaikan” yang ada pada dalam diri teman-teman peserta, fasilitator dan pemateri itu sendiri,  tentang bagaimana semua ingin mengembangkan literasi hingga menjadi salah satu langkah sebuah perubahan bangsa yang lebih baik, dimulai dari lingkungan masyarakat terdekat di daerah nya masing-masing.

Suasana yang tidak asing ketika berada dalam satu lingkaran kebaikan, visi misi dari masing-masing peserta, fasilitator, pemateri sangat terasa, saya dan semua peserta semangat menimba ilmu baru yang nanti akan kami tularkan ke dalam instansi kami masing-masing, fasilitator dan pemateri pun tak kalah semangat berbagi ilmu yang begitu banyak dan sangat berarti.

“Orientasi seorang relawan adalah tentang kebaikan apa yang dapat mereka berikan.”

Lubuklinggau, 9 Juli 2019. ~YSA`

Comments
Loading...