Mau jadi panutan tanpa kata pesimis? Lewat kisah sederhana berikut. (Tugas BWC #3)
Lubuklinggau, 11 Desember 2018. Anak pelajar Sekolah Dasar(SD) kelas 3 berusia 9 tahun memiliki tubuh yang mungil, dihiasi senyuman di wajahnya berseri-seri tanpa keluhan. Sosok pelajar itu bernama Ray Salomo biasa jalan kaki saat berangkat sekolah maupun pulang ke rumahnya. Tiada lelah ray pun menelusuri jalan yang ada di dunia ini penuh pertanyaan berbobot tak terkira, bukan menjadikan seorang ray lemah walau kini hanya hidup seorang diri yang tinggal di panti asuhan tanpa hadir lagi sosok belahan jiwanya yaitu Ibu dan Bapaknya, hobinya yang selalu menulis di atas batu-batu kerikil dengan spidol ditangannya untuk mecurahkan isi kerinduannya kepada orangtuanya di sertai Doa kepada Tuhan.
Di tempat yang sangat jadi andalan seorang ray ini memiliki kapasitas kurang layak menjadi tempat berteduhnya dengan pakaian seragam sekolah masih rapi. Di benak si ray tidak ada yang perlu di khawatirkan dimana pun berada asalkan mempunyai kenyamanan tersendiri, ray tetap memiliki cita-cita dalam kehidupannya sama seperti anak-anak lainnya, masih bisa belajar dan bermain dengan seusianya. Berada di tempat bangunan puing-puing yang berantakan tersebut ray termenung dalam sunyinya memegang pena dan buku kecil sebagai tempat belajarnya seusai pulang sekolah, tak perlu tempat yang mewah untuk belajar mengerjakan tugas-tugas sekolahnya, cukup mencari nuansa yang menjadikan pribadi sendiri tanpa sandiwara. Yang terpenting cita-citanya untuk belajar tercapai tanpa ragu di benaknya, tanpa pamrih untuk belajar.
Dari sosok Ray Salomo anak yang penuh ceria walaupun kurang dalam kasih sayang orangtuanya yang lengkap, kesedihan si ray tak pernah di tampakkan. Ternyata anak ini tidak pernah kenal kata putus asa ataupun mengeluh, selagi matahari masih bisa dilihat pagi hari, nafas masih berfungsi harapan tidak pernah hilang bahkan anak ini berjuang dalam kehidupannya lewat waktu yang terus bergulir tanpa menunda-nunda. Kehidupan terus berputar lewat Doanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.