education.art.culture.book&media

You’re My Everything, Mom

Udara dingin berhembus kencang menerpa tubuh gadis yang masih berbalut seragam sekolah membuat hijabnya berantakan. Awan kelabu mulai menyelimuti langit, bersamaan dengan tetesan air yang mulai berjatuhan. Hujan turun dengan derasnya, seakan tidak memberi kesempatan bagi setiap makhluk yang ada di tempat itu untuk berlindung. Udara dingin yang menerpa tubuh gadis itu tidak membuatnya terusik sama sekali. Angel Triputri, begitulah kian orang memanggilnya. Ia dikenal sebagai gadis yang baik, pintar, dan cantik. Namun, sifat pendiamnya membuat ia kurang terbuka dengan orang-orang disekitarnya, tidak terkecuali ibunya. Terlahir dari keluarga yang sederhana tidak membuatnya putus asa dalam menggapai cita-cita. Terlebih setelah ayahnya sudah tidak ada, Angel sangat prihatin melihat ibunya yang bekerja seorang diri demi memenuhi kebutuhan mereka.

Angel yang tengah duduk termenung di halte bus menatap jalanan dengan pandangan kosong.

“Apa yang harus aku katakan pada Ibu? Apa aku harus memakai uang kas kelas ya, untuk membayar uang SPP?”gerutu Gadis itu.

Hari kian senja, hujan yang sedari tadi turun sudah reda, Angel segera pulang ke rumah. Seketika tiba di rumah, tampak seorang perempuan yang tengah duduk sembari menunggu kedatangannya.

“Angel, dari mana kamu nak? Sudah jam segini baru pulang?” tanya Ibu khawatir.

“Maaf Bu, ketika pulang sekolah tadi hujan deras, jadi Angel baru bisa pulang sekarang.” jawab Angel dengan suara lirih.

Angel bergegas pergi ke kamarnya, dengan raut wajah yang berbalut sedih. Ia masih memikirkan uang SPP yang sudah tiga bulan belum dibayar. Angel berusaha keras memikirkan bagaimana caranya agar bisa membayar uang SPP tanpa meminta kepada orang tuanya. Karena Angel tahu bahwa beberapa hari yang lalu ibunya telah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pengobatan kakak perempuannya. Tidak hanya itu, Angel merasa sangat terpuruk saat temannya menghina dan meremehkan dengan lontaran kata yang membuat ia sedih. Padila Kasuma akrab disapa Dila, adalah teman sekelasnya yang sombong, telah mematahkan separuh semangatnya.

“Anak seperti Angel, kok dipercaya menjadi bendahara kelas? Yang ada nantinya uang kas kelas sering hilang lagi.”

Lontaran kata-kata itu, selalu ada di pikiran Angel. Rasanya Angel sudah tidak bisa menahan air mata yang tampak dari kelopak matanya yang indah. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara yang memanggilnya.

“Angel … Angel … makan dulu sayang!” panggil Ibu yang langsung masuk ke kamarnya.

“Ibu.” Angel tak kuasa menahan air matanya.

“Kamu kenapa sayang? Cerita sama ibu.”

Angel tidak ingin menceritakan semuanya, karena takut ibunya merasa sedih. Namun, ia tidak punya pilihan lain hingga akhirnya Angel menceritakan segala yang ia rasakan kepada ibunya. ‘Maafkan ibu, nak. Ibu akan berusaha untuk bisa membayar uang SPP kamu.’ batin ibunya, tanpa disadari linangan air mata menetes di pipi. Beberapa hari kemudian, ibunya pergi ke suatu tempat untuk meminjam uang agar dapat membayar uang SPP putrinya. Angel tidak tahu apapun tentang hal itu. Angel selalu berdoa dan berusaha, agar suatu saat ia dapat membahagiakan orang-orang disekitarnya. Bagi Angel, ibu adalah sosok malaikat yang diturunkan dari surga. Senantiasa mengasihi dan selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ibu? Sebuah kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita, bukan? Tentu saja, setiap orang tentu mengenal sosok ibu. Wanita yang hebat, berjuang tanpa mengenal kata lelah. Bagi Angel, ibu tidak hanya menjadi pendengar yang baik, namun juga menjadi ketenangan dalam hidupnya. Terlebih ibunya mengenalkan betapa indahnya hidup dan banyak hal yang harus ia syukuri. ‘You’re my everything, Mom.’ suara batin Angel.

 

 

SELESAI

 

Bio: Lia Fuchia adalah nama pena dari pemilik nama asli Julia Santi. Putri bungsu dari tiga bersaudara. Biasa dikenal sebagai gadis sederhana, yang mencoba mengekspresikan diri dalam dunia sastra. Dan menempuh pendidikan di STKIP PGRI Lubuklinggau dengan program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Comments
Loading...