education.art.culture.book&media

Pertemuan Dua Sahabat (Tugas BWC #3)

Di ujung jalan terlihat ada seorang gadis berjalan dengan melambaikan tanggannya ke arahku sambil memanggil namaku. Mataku langsung tertuju kearahnya dengan samar-samar, yang kuasa hanya wajah mungil sosok itu. Dengan rasa penasaran, kakiku pun berjalan mendekatinya. Tidak terduga sebelumnya bahwa seseorang itu sahabat lamaku, Sarah namanya. Sarah adalah sahabatku sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Setelah lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama, orangtua Sarah bulan untuk pindah ke Bandung. Setelah itu aku dan sarah tidak bertemu lagi. Pertemuan yang tidak sengaja membuat kita sangat bahagia. Sambil berjalan kami berbagi cerita tentang kehidupan baru yang dialami Sarah selama di Bandung, begitupun dengan ceritaku di sini yang banyak bertemu dengan teman-teman baru. Gadis yang berusia 19 tahun ini, sekarang telah menjadi tokoh yang lebih anggun dan bersahaja. Ia begitu cantik parasnya, dan tetap menjadi sahabat yang rendah hati. Sarah adalah seorang mahasiswi. Ia memulai pendidikannya di salah satu Universitas di Bandung. Ia sekarang pulang ke kampung halaman karena sedang libur semester.
Sesampainya di rumahku, aku pun langsung mengajak Sarah untuk masuk kerumah. Cerita kami terus di ruang tamu. Sarah menggungkapkan kerinduannya padaku, matanya dari berkaca-kaca saat mengingat kisah lamanya bersamaku. Begitupun aku, yang sedih karena harus berpisah dengan sahabat yang baik seperti dia. Sarah ini dulunya adalah seseorang yang tidak suka dengan keramaian. Ia selalu menyendiri dan jarang sekali bergabung dengan teman-teman lainnya. Tapi hanya kepadaku lah ia mau bercerita tentang hubungan dan bahkan tentang keluarga. Kebiasaannya yang sering terjadi adalah manfaatkan untuk merenungkan sesuatu. Ternyata sedang sedang membuat sajak-sajak indah. Ia pandai pergi membuat puisi. Setiap ada perlombaan carabesaran tidak selalu. Ia sering sekali mendapatkan juara. Aku kagum sekali buang. _________________________________________________________________________________________ Aku banyak belajar darinya.
Seperti yang dilakukan oleh banyak orang, mulai dari prestasi akademik maupun non akademik. Aku tidak heran jika ia bisa mencapai itu semua. Karena aku tahu bahwa ia adalah sosok yang berjuang keras demi mencapai apa yang dia inginkan. Sebagai seorang sahabat ia pun banyak memotivasi ku. Ia percaya bahwa aku kelak bisa, kalau aku mau mau terus berusaha.
Setelah berbagi cerita dan canda tawa di ruang tamu. Aku pun mengajak sahabatku Sarah masuk ke kamarku. Disana aku menunjukkan satu foto album yang tersimpan rapi di dekat meja belajarku. Di dalam album foto itu banyak sekali tersimpan foto-foto kenangan semasa di sekolah. Ia tersenyum sembari membuka foto satu-persatu foto itu. Di dalam album foto itu, selain foto kita dan teman-teman satu kelas, ada juga foto guru-guru yang mengajar pada saat itu. Aku sengaja menyimpannya untuk mewujudkan sebuah kenangan, yang sewaktu-waktu dapat aku lihat. Setelah selesai membuka satu foto itu, Sarah pun mengatakan bahwa mereka ingin sekali bertemu dengan teman-teman yang lain. Namun karena banyak teman-teman kami yang melakukan pendidikan di luar kota, sulit untuk saling bercanda tawa dan berbagi cerita.
Obrolan kami terhenti saat ada seseorang laki laki mengetuk pintu rumahku. Aku pun langsung menuju membuka pintu. Ternyata orang itu adalah ayah Sarah, yang ingin menjemput sarah pulang karena hari mulai petang. Tak terasa waktu sangat cepat berlalu, obrolan kami cukup sampai disini. Sarah memelukku sambil berpamitan untung pulang kerumahnya. Ia juga mengatakan untuk mengabariku kompilasi akan pulang ke Bandung.

Comments
Loading...