education.art.culture.book&media

Perjuangan Seorang Ibu

“ Perjuangan Seorang Ibu “

Aisya Aqilah nama yang sangat bagus yang diberikan oleh ayah dan ibu untukku. Ibuku bernama Nurin dan ayah bernama Daniel. Kehidupan keluarga kami sangat sederhana meskpun kehidupan kami sederhana keluarga kami sangat bahagia. Walaupunn ibu dan ayah selalu sibuk mereka tak perna lupa akan tanggung jawab nya sebagai orang tua dia selalu mendidikku untuk lebih baik lagi sehingga kehidupan kami pun selalu bahagia. Ibu dan ayah selalu menemaniku belajar setiap malam dan selalu mengajarkanku tentang ilmu agama.
Namun kebahagian itu tidak bertahan lama disebabkan keluarga kami mendapat ujian yang sangat berat, yaitu ayah terkena penyakit parah sehingga tidak bisa bekerja lagi. Jangankan untuk berkerja bangun pun harus dibantu, kehidupan kami pun berubah secara drastic dikarenakan ayah tidak bekerja lagi sehingga ibu yang menggantikan posisi ayah menjadi tulang punggung keluarga. Pada saat itu aku masih menempuh pendidikan dikelas 1 SMP, masih panjang sekali perjalan pendididkan ku. Beban yang ada dikeluarga ku semuanya ditanggung oleh ibu sendiri.
Ibu sangat jarang berada dirumah pada siang hari dikarenakan sibuk mencari uang untuk makan sehari-hari dan biaya pengobatan ayah. Penderitaan itu sangat sangat lama untuk di lalui oleh keluargaku sehingga aku terkadang merasa lelah dengan kehidupan ini. Namun disaat aku merasa lelah, pasti selalu di nasehati oleh ibu supaya tidak putus asa. Ibu berpesan kepada ku ” Aisya sesulit apapun kehidupanmu, harus dijalani bukan untuk disesali dan setiap ada masalah pasti ada hikmanya,mungkin kesulitan kita saat ini pasti suatu hari nanti akan digantikan dengan kebahagian yang tak terkira” pesan ibuuntukku itu yang selalu membuat aku semangat lagi untuk bangkit kembali. Meskipun ibu sibuk mencari nafka tak sedikitpun ibu mengeluh dan tak pernah memperlihatkan rasa lelah kepada kami.
Suatu ketika pada saat malam hari aku dan ibu berbicara dan bercerita, ibu juga menyampaikan sebuah keinginan kepada ku ” Aisya kamu adalah anak satu-satunya ayah dan ibu jadi kamu harapan dari keluarga ini, kamu harus terus belajar sehingga kamu kamu bisa punya pendidikan yang tinggi dan jangan mengikuti ibumu ini yang tak pernah bersekolah ” aisya sangat serius mendengarkan keinginan yg disamapaikan oleh ibunya. Aisya menjawab perkataan ibu “iya bu, aku akan membuktikan kepada ibu dan semua orang bahwa aku akan bisa sukses. Kesuksesan itu aku persembahkan untuk kedua orang tua ku yg selalu berjuang tanpa lelah untuk mengantarkanku menuju gerbang kesuksessan.” ibu merasa terharu dan merasa bangga dengan kata-kata yang disampaikan aisya, ibu pun berkata ” Kesuksessan mu adalah kebanggaan kami nak, tak perlu kau pikirkan tentang perjuangan ibu dan ayah cukup kamu pikirkan tentang masa depanmu, cukup sukses aja ibu sudah sangat bangga dan bahagia”. Aisya pun berkata “memang kelelahan dan jasa ibu tidak bisa dibayar dengan apapun karena terlalu berharga dan tidak bisa digantikan dengan apapun, ibu selalu bekerja dan mengurusi keluarga selalu tanpa mengenal waktu dan tidak pernah mengeluh sedikitpun”. Ibu aisyapun merasa bangga dengan sikap anaknya yang berpikir dewasa dan memikirkan orang tuanya.
Meskipun kehidupan ku belum seperti biasanya aku masih bersyukur dan bangga dengan ibuku yang selalu berjuang terus menerus tanpa lelah. Sehingga perjuangan ibu membuahkan hasil dan membuat kehidupan keluargaku normal lagi. Pada akhirnya,hidup kami bahagia kembali seperti sebelum ayah sakit, berkat perjuangan ibu yang tak pernah lelah berjuang sendirian sehingga bisa membuat kami bangkit lagi dari keterpurukkan. Kebahagian kami pun terasa sempurna lagi karena ayah, pada akhirnya sembuh dari penyakit yang dideritanya bertahun-tahun, ketika ayah sembuh total akupun sudah duduk dibangku SMA. Perjuangan ibuku tidak bisa dipungkiri karena perjuangan ibu, kehidupan kami berubah lebih baik lagi. Perjuangan ibu yang tidak pernah mengenal lelah akhirnya membuat keluarga kami bahagia kembali.

Nama saya Uswatun Hasanah, biasa dipanggil uswatun. Gadis kelahiran Musi Rawas Utara, 28 September 2001 . Alamat Maur Baru, Kec.Rupit, Kab. Musi Rawas Utara. Cita-cita saya menjadi kebanggaan keluarga dan menjadi orang yang bermanfaat untuk semua orang. Saat ini aku sedang menempuh pendidikan di STKIP-PGRI Lubuklinggau, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Comments
Loading...