education.art.culture.book&media

Resah Kala Senja

Resah Kala Senja

Termenung sendu

Ratapi luka yang kian mendalam

Kau berlalu tanpa kata

Meninggalkan sejuta mimpi yang kini hanya luka

Kala senja datang

Resah terasa menusuk jiwa

Rindu mendalam dengan cinta yang tak bertepi

Ku termenung

Menatap senja yang kian berlalu

Berharap hal yang tak pasti

Ku terdiam termenung tak kala senja menampakan dirinya

Indah memang

Tapi

Hanya sementara lalu berlalu pergi

Begitu juga dengan dirimu

Hanya singgah lalu berlalu

Resah kian mendalam

Tak kala senjah semakin larut

Rindu yang tak bertuan semakin larut dalam keheningan

Terbawa resah mengikuti senja yang berlalu

Si Bungsu

Keindahan

Melihat senyum kecil

Terukir di bibir munggilmu

Menyejukan hati bak embun pagi

Lembut dan menghanyutkan

Kau terlihat lugu dan begitu manis

Nak

Cepatlah tumbuh dan jadilah seperti bungga

Indah di pandang

Harum wanginya

Teruslah engkau tumbuh

Menjadi bungga yang indah

Sejuta harapan pinta ibu

Sejuta kasih ibu beri

Jadilah engkau anak yang berbakti

Cantik rupamu

Baik prilakumu

Baktimu ibu harap

Sejuta harapan untukmu

Si bungsuku tercinta

Kesunyian

Malam gelap tanpa bintang

Tedengar keramaian

Kebisingan malam dengan gemerlap kemewahan

Entah mengapa

Sunyi ini tetap terasa

Aku seharusnya tak terbiasa dengan ini

Tapi itu sangat akrab

Matahari tengelam

Menghilangkan sinarnya

Membawa serta sunyi ini

Semakin larut ke dalamnya

Ku terdiam

Memaku memandang langit yang gelap

Entah menggapa

Aku masih disini

Menatap kosong

Sunyi di keramaian

Disini

Meski tak sejalan lagi

Aku masih ingin berjalan bersamamu

Comments
Loading...