education.art.culture.book&media

Angin Berbicara

Pernah kah engkau merasa angin malam berbeda, tampak dingin dan suasana seperti tersihir. Angin akan ada kemalingan, begitu sebagian orang di kampung ku menyebutnya. Bagi sebagian yang tak percaya, itu pasti mitos. Sampai pada dua hari belakangan ini, aku merasakan angin malam yang orang kampung ku sering bilang. Meskipun aku belum pernah merasakan angin ini sebelumnya, tetapi batin ku berkata, apakah mungkin angin ini.

Bagi sebagian orang Perihal angin saja menjadi penting, apalagi ketika dikaitkan hal hal berbau mistis. bagaimana tidak di jalan raya yang ramai pun, penjambret dan begal tak segan2 beraksi. Tapi sayangnya warga yang melihat kejadian itu tak berbisa buat banyak, biasanya mereka takut pelaku membawa senjata tajam untuk melukai orang orang yang menolongnya. mereka seperti sudah hafal dan tahu betul titik titik dimana ia beraksi dengan mulus bak orang yang telah menuntaskan hafalan buku tips jitu melakukan kriminal, tempat tempat yang penerangan nya kurang jadi target empuk, apalagi daerah tempat kami yang lampu jalan tak begitu banyak.

Angin malam tampak berasa berbeda dihari berikutnya, bersemilir dengan tenang dan lalu lintas tampak lenggang, Lupakan sejenak perihal angin. Melewati daerah ini, aku menepi dan menikmati model ikan menjadi kebiasaan ku setelah penat sepulang kerja, kuliner favoritku ini sudah puluhan tahun kunikmati dan biasanya tak lupa membungkus beberapa untuk dibawa kerumah.
“Bu, minta 1 porsi seperti biasa,” ujar ku”
Sambil menyiapkan pesananku si ibu bercerita
“Tadi malam sebuah keluarga di jambret lagi, ujar bu nardi”
“Dimana bu, “aku menanggapi”
Bu Nardi mengatakan “Di depan pengkolan dekat pohon beringin itu ko”
“Aku tersendak ” sambil bergumam dalam hati benar saja angin semalam itu”
Sambil terus menikmati pesananku Model ikan dengan cabe serta kecap yang lumayan banyak.

Karena perihal angin aku lupa memberi tahu tentang Model bu nardi, ini adalah model favoritku dari sekolah dasar, makan disini sambil mengingat banyak kenangan dan sekaligus bersilahturahmi. karena ibu yang punya wajah teduh, senyum khas dengan gigi ginsul khas n yang menenangkan ini, adalah ibu temanku semasa sekolah dasar dulu. Efran namanya adalah anak tunggal bu nardi , Tetiba aku teringat dengan Efran yang saat ini melanjutkan studi S3 nya di kairo dengan beasiswa, bu nardi berkaca kaca kala bercerita tentang efran yang semangat menempuh pendidikan nya luar biasa. Terlebih ia bukan anak orang berada, tapi tak pernah ia padamkan cita-citanya.

Kembali tentang Angin malam, Tak hentinya aku berpikir bahwa perihal angin itu benar adanya desas desus warga memang bukan isapan jempol, sambil menyela keringat di dahi karena rasa pedas. Beragam spekulasi muncul dikepalaku, karena memang benar dua hari kemarin aku merasakan angin itu dan benar saja kejadian memang terjadi. Malam ini kehadiran angin itu tak kurasakan, apakah rumor tentang angin akan terjadi, karena ia tak muncul malam ini, setelah membayar dan pamit pada bu nardi, sepanjang jalan pulang aku menerka nerka tak sabar menunggu berita besok.

Comments
Loading...