education.art.culture.book&media

BERKAT IBU, AKU KUAT

Aku terlahir dari rahim seorang wanita yang sangat sabar , kuat , dan pekerja keras , wanita itu adalah ibuku. Jika di pinta menceritakan tentang ibu, maka ceritaku tidak akan ada ujungnya karna bagiku ibulah sumber hidupku, ibulah penyemangat dalam segala kegiatanku, dan ibulah teman sekaligus orang tua yang selalu setia padaku. Aku sedang menjalani pendidikan di universitas negeri bengkulu dan aku tinggal disebuah kosan yang telah aku sewa selama 1 tahun. Tempat kuliah ku berjarak sekitaran 3 km dari desaku.
Pada suatu hari, aku merasakan sakit perut yang sangat luar biasa sampai aku susah untuk berdiri. Akupun langsung menelpon ibuku “ assalamualaikum bu “ , “ waalaikumsalam” jawab ibu. Akupun langsung bilang “ bu, perut cika sakit, badan cika juga demam” kataku . kemudian ibupun cemas dan langsung menyuruhku untuk minum obat serta istirahat. “ besok ibu kesana, kita pergi berobat kerumah sakit ya ? “ ajak ibu. Akupun langsung mengiyakan ajakan ibu ku dan minum obat sebagaimana yang ibu printahkan padaku.
Keesokan harinya, perutku sudah mendingan dan aku sudah bisa berdiri. Aku memaksakan diriku untuk pergi ke kampus , setelah sampai dikampus aku langsung membeli sarapan dikantin,karena aku tidak sempat masak lauk dikosan. Setelah jam masuk kuliah akupun langsung masuk kelas, alhamdulillah aku bisa mengkuti pelajaran kuliah hari ini sampai dengan selesai.
Tepat pukul 14.00 wib aku pulang kuliah,akupun langsung pulang kekosan tanpa mampir-mampir. Setelah 20 menit aku menunggu ibu, akhirnya ibuku sampai . akupun langsung bersalaman dan mencium kedua pipi ibuku. Aku dan ibu makan siang berdua dikosan dengan lauk yang sudah ibu bawa dari rumah, aku sangat senang akhirnya aku dan ibu bisa makan berdua siang ini. “ makan yang banyak , biar perutnya gak sakit lagi “ kata ibu. Akupun mengangguk .
Setelah selesai makan, akupun langsung siap-siap untuk berangkat ke rumah sakit, “ cika, ayok berangkat sayang, keburu rumah sakit tutp “ panggil ibu. “ iya bu , sebentar cika masih pakai jilbab” jawabku . setelah siap, aku dan ibuku langsung pergi kerumah sakit naik taksi . setelah sampai dirumah sakit, akupun langsung di periksa oleh dokter. Setelah selesai pemeriksaan, ternyata aku mempunyai penyakit kista.
Aku mencoba untuk menahan rasa tangisku di depan ibuku, karena aku ingin terlihat tegar dan kuat seperti ibu. Setelah selesai mengambil obat, aku dan ibu langsung pulang ke kosan, aku diajak ibu untuk pulang kerumah dan izin tidak mengikuti perkuliahan seelama 3 hari.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam, aku sampai di rumahku. Akupun langsung masuk ke kamarku dan menangis . aku menangis karena aku takut akan penyakit yang sedang aku alami. Ibuku pun mengikutiku dan masuk ke kamarku .
ibu kemudian merangkul ku sambil berkata “ cika yang sabar ya, anakk ibu kan kuat, Ibu yakin cika bisa melawan penyakit cika, ibu janji ibu bakal berusaha agar cika bisa sembuh “ kata ibu . aku tak menjawab perkataan ibu, aku hanya menangis ketakutan dipelukan ibu.
“ cika makan ya sayang biar cepet sehat “ bujuk ibu, “ ya bu “ kataku. Kemudian ibu pun keluar kamar untuk mengambilkanku makanan dan segelas susu untuk ku. Malam harinya ibu tidur di kamarku, ibu menemaniku sampai aku terlelap tidur.
Selama 3 hari dirumah, aku selalu diperlakukan istiwema oleh ibuku, ibu selalu mengingatkanku untuk makan dan minum obat. Ibu juga mencoba mencarikanku kunyit putih untuk obat ku. Ibu mrncari kunyit di kebun dan membuatkanku jamu untuk diminum. Ibu juga selalu melarangku untuk memakan makanan yang mengandung bahan pengawet.
Ibuku adalah wanita yang sabar dan kuat, ibu selalu mengajarkanku untuk tetap bersyukur . ibu juga selalu menyemangatiku untuk menghadapi penyakitku, saat aku sedih dan merenung ibu selalu berusaha membuatku tertawa. Ibu mengajak ku untuk memasak makanan kesukaanku.
Setelah 3 hari dirumah, akupun diantar oleh ayah dan ibuku untuk pulang kekosan. Sebelum pulang ibu memasak lauk kesukaanku untuk dibawa kekosan. Ibu juga tidak lupa membuatkanku jamu untuk pengobatanku. Setelah sampai dikosan akupun langsung membereskan barang-barangku dan makan bersama dengan ibu dan juga ayahku.
Saat dikosan, ibu selalu menelponku dan selalu mengingatkanku untuk makan serta minum obat. Ibu selalu mengingatkanku untuk sholat dan berdo’a pada allah agar aku bisa sembuh. Ibu juga selalu membangunkanku saat adzan subuh.
Setelah 2 hari dikosan akupun bilang dengan ibu bahwa obatku yang dari dokter sudah habis. Ibu pun langsung pergi kekosan ku, ibu juga tidak bernah lupa untuk membawakan lauk dari rumah . ibu juga selalu membawakan jamu untukku. Aku dan ibu pun langsung pergi ke rumah sakit untuk cek-up.
Setelah selesai cek-up , dokter bilang bahwa kista yang berada dirahimku sudah mengecil dan bisa sembuh dengan cara rutin mengkonsumsi obat serta jamu. Aku sangat bersyukur karena mempunyai ibu yang sangat tulus menyayangiku dan tulus merawatku sampai aku besar.
Setelah selesai mengambil obat, aku dan ibu langsung pulang kekosa, ibu tidak mampir kekosan karena jam sudah sore dan ibu harus pulang kerumah, setelah aku rutin mengkonsumsi obat dari dokter dan juga jamu yang selalu ibu buat untuk ku , aku tidak pernah lagi sakit perut.
Setelah kurang lebih 5 hari aku menjalankan aktivitasku dikosan , tak terasa obat yang diberi dokter untuk ku habis, dan seperti biasa aku dan ibuku langsung cek-up kerumah sakit, setelah diperiksa dokter, alhamdulillah kista yang ada dirahimku sudah tidak ada lagi. Aku sangat senang dan langsung memeluk ibu.

Comments
Loading...