education.art.culture.book&media

DIAM DIAM SUKA

Namaku Raja Angga biasanya teman – teman memanggil Raja, aku seorang siswa biasa di SMA Palembang. aku mempunyai 1 sahabat yang sangat baik padaku. Namanya rika putri, teman – teman sering memanggilnya rika. Rika adalah orang yang percaya diri, baik, dan pintardi bahasa indonesia. Rika adalah teman baikku dari kelas 10,Rika sudah aku anggap saudari sendiri, rika selalu ada untukku suka maupun duka.Aku dan rika sudah sekelas sejak kelas 10, 11, 12 dan dia tetangga di dekat rumahku.

Sebenarnya aku diam – diam suka dengan gadis dikelasku, namanya citra rina, dia gadis yang cantik, ceria,pintar dan suka baca al – quran. Teman teman lain suka memanggilnya rina. Aku memendam rasa suka ini sejak kelas 10 dan sekarang aku kelas 12. Aku tidak memiliki keberanian untuk mengakui perasaanku, dan hanya melihatny dari kejauhan seolah ada pagar pembatas yang menghalangiku saat aku ingin mendekatinnya. Aku seperti penggemar rahasianya.

Apalagi rina memiliki banyak penggemar, ini juga salah  satu alasan mengapa aku memendam perasaanku.

Saat sore hari pulang sekolah hari sabtu, sambil pulang dan mengobrol dengan sahabatku, aku dengan sengaja curi – curi pandang melihat rina, penampilan, sikap, gaya segalanya  aku suka selama itu rina.

Tanpa disadari, rika sahabatku melihatku curi – curi pandang ke rina.

Lalu rika berbicara

“Eh, raja kamu suka ya sama rina ?” kata rika.

“enggak kok” kataku, dengan wajah memerah seperti tomat.

“yang bener kenapa wajahmu tidak mencerminkan kata – katamu”kata rika sambil senyum – senyum.

“sudah kubilang enggak”kataku, dengan wajah lebih merah.

“kenapa kamu enggak bilang ke rina perasaanmu”kata rika

“rina memiliki banyak penggemar mungkin rina sudah ada seseorang dihatinya” kataku dengan lesu.

“jangan bilang seperti itu, bahkan jika ada mungkin kamu masih memiliki kesempantan ”kata rika.

“sudahlah, jangan bicarakan lagi kamu rahasiakan soal perasaanku ke rina!” kataku sambil buat wajah galak.

“ya ya deh aku rahasiakan”kata rika sambil membuat wajah pura – pura takut.

“hahahaha””hahahaha”mereka pun tertawa.

“mungkin ada kesempatan tapi…”kataku dalam hati dan menghela napas.

Sambil berbicara dan bercanda mereka dalam perjalanan pulang kerumah mereka, tanpa diketahui mereka ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka.

Akhirnya mereka sampai dirumah masing – masing dan mengucap salam perpisahan.

“Assalamualaikum” kataku sambil mengetuk lalu membuka pintu.Dan melihat kedua orangtuanya diruang tamu.

“wa’alaikumsalam””wa’alaikumsalam” kata ibu dan ayah secara bersamaan.

“nak bagaimana sekolahmu ?”kata ayah

“baik ayah” kataku

“tapi kenapa ibu merasa kamu tidak merasa baik” kata ibu.

Aku sedikit membeku, dan dikepalaku berpikir kata yang menyeramkan

Intuisi wanita sungguh menyeramkan !!!!

“tidak ibu mungkin hanya perasaan ibu saja” kataku sambil mengelap keringat yang tidak ada diwajahku

“tapi…”

“sudah ibu, mungkin raja Cuma lelah disekolah banya ktugas benarkan raja ?”kata ayah yang menyela kata ibu dan melihat kemata anaknya dengan penuh makna.

“yaitu benar ibu”kataku dengan wajah pura – pura lelah.

“baiklah nak istirahat kalau lelah” kata ibu, tapi ibu masih merasa ada yang aneh.

Aku menghela napas lega dan beristirahat dikamarnya dan saat jam 19.00, aku makan malam bersama keluarga dan sesudah makan belajar dan tidur.

Keesokan harinya aku bangun dipagi hari minggu untuk jogging dilapangan, aku tidak sengaja bertemu rina dilapangan, apalagi rina berjalan kearahku dan menyapa.

“hai selamat pagi raja”kata rina sambil tersenyum.

“selamat pagi rina”kataku dengan sedikit gugup

Aku melihat rina tapi entah mengapa aku merasa rina juga gugup ?

“raja kamu sering jogging dilapangan ini ?”kata rina

“ya, aku sering jogging disini tiap hari minggu”kataku

“bagaimana kalau jogging bersama ?”kata rina

“oke, rina”kataku sambil deg – degan karena ini pertama kalinyaa ku jalan bareng rina.

Sejak saat itu aku sering berbicara dengan rina dan aku juga memperkenalkan rika dan mereka menjadi teman baik.

Hari demi hari, bulan demi bulan pun berlalu

Aku,rika dan rina semakin akrab, tapi aku merasa aneh karena sikap rina sedikit berubah lebih lembut dan baik padaku dan entah mengapa teman baikku rika sering menjauh dariku dan rina sambil senyum – senyum sendiri, walaupun aku sedikit bingung tapi perasaanku mengatakan ada yang aneh tapi mengabaikan perasaan itu.

Hari lulus kelas 12 pun akhir tiba

Disekolah banyak siswa yang berkumpul dikelas untuk melihat nilai akhir mereka.

Aku juga duduk disana sambil curi – curi pandang ke rina.

Disaat itu entah mengapa perasaan yang disebut keberanian muncul didadaku seolah mengatakan kepadaku sudah saatnya mengaku dan mengatakan perasaanmu pada rina kalau tidak akan terlambat.

Pembagian nilai akhir mereka pun dimulai, semua orang tegang bahkan aku pun tegang karena aku ingin se – universitas dengan rina apalagi rina sangat pintar. Aku pun berdoa semoga belajar tiap malamku tidak sia – sia.

Setelah dibagikan nilai rapornya aku pun senang karena nilaiku besar dan aku melihat rina juga wajahnya tersenyum saat melihat nilainya.

Setelah keluar kelasku memanggil rina ketaman sekolah untuk mengaku perasaan yang dipendam ini selama 3 tahun.

“rina bisa aku bicara sebentar ? ”kataku gugup

“ya”kata rina gugup juga

“sebenarnya aku diam – diam suka padamu perasaanku ini sudah dipendam 3 tahun, apakah kamu mau menjadi pacarku ? “kataku dengan wajah merah..

“ak – aku mau”kata rina gugup dengan wajah merah semerah tomat.

“benarkah ? “kataku tidak percaya.

“sebenarnya, aku juga suka denganmu 3 tahun lalu dan perasaan sukaku makin kuat saa aku mendengar pembicaraanmu dengan rik dulu kalau kamu suka padaku dengan mengikutimu diam – diam dulu” kata rina dengan wajah merah

“benarkan ?” kataku malu.

“ya dan aku mau jadi pacarmu”Katarina dengan wajah merah

“yeyyey” dengan senang aku belompat – lompat dan memeluk rina

“h-hentikan”kata rina dengan wajah merah

Tidak tau dari mana muncul rika di semak – semak dengan wajah dan baju kotor.

“cie – cie yang baru jadian”siul rika

“heheheheh” kataku

Disaat itupun hari – hari kami pun bahagia dimulai dari sekolah, universitas, menikah dan akhirnya kami berdua memiliki malaikat kecil di kehidupan kami

Biodata Penulis

Nama :  keni apriliano

TTL    : Lubuklinggau,06 April 2001

Saat  ini menempuh Pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia LUBUKLINGGAU (STKIP PGRI LUBUKLINGGAU)

Bercita-cita bisa menjadi sukses dimasa depan

Comments
Loading...